“Untuk objek wisata, ada pemandian mata air Kassi dan Air Terjun Garuntung. Pengolahan kuliner khas pun menjadi paket wisata yang menarik seperti pengolahan Lammang Bambu, Sate Kuda, dan Gantala Jarang,” kata Paris.
Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra Ni Tua menjelaskan, program Desa Wisata ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Kemenparekraf RI dipimpin Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra Ni Tua bersama dua Juri ADWI, I Made Wena dan Mangku Nyoman Kandia melakukan visitasi ke Desa Kassi di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Foto: Kemenparekraf RI
“Tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mendorong terciptanya lapangan kerja dengan community base tourism yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi desa,” jelas Indra Ni Tua.
"Dengan kebangkitan ekonomi desa ini, dapat mendorong untuk membangun Indonesia. Selain itu, program ini juga bisa menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan Kemenparekraf," tambah Indra.
"Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan Desa Wisata Berkelas Dunia untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutup Indra.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait