Jadi Polemik Panas, Dinkes Depok Siap Lepas Stiker Wali Kota di Kemasan PMT Stunting

Rivalino
Sticker bergambar Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono pada kemasan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Stunting. (Foto: iNews Depok/ist)

DEPOK, iNewsDepok.id - Polemik pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak stunting di Kota Depok makin panas. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penggunaan sticker bergambar Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, mengatakan pihaknya akan melepas sticker tersebut jika terus menuai polemik.

“Masukan tadi kami akan sampaikan, kalau itu jadi masalah yang terus dipermasalahkan ya udah dikeletek (dilepaskan) saja deh kalau mereka bersedia mengganti stiker karakter kartun misalnya. Kalau misalnya sudah mepet nggak usah pakai stiker,” kata Mary, dalam diskusi dengan wartawan di Kantor PWI Depok, Pancoran Mas, Rabu (15/11/2023).

Mary menjelaskan, alokasi Rp18.000 per paket PMT yang menjadi polemik, sudah termasuk biaya pajak hingga kemasan yang dapat terus dipakai warga penerima manfaat.

“Tadi kami sampaikan juga bahwa Rp18.000 sudah all-in semuanya, ada biaya pajak, distribusinya, tempatnya dan sebagainya termasuk stikernya,” ungkap Mary.

Sebelumnya, kasus pemberian paket menu stunting berlogo wali kota dan wakil wali kota Depok yang terjadi di Kecamatan Tapos, pada Jumat (10/11/2023) menuai perhatian publik. Paket menu tersebut hanya berisi nasi putih dan air sup saja.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Depok, Hamzah, menilai paket menu tersebut sangat tidak layak untuk anak-anak stunting. Nasi putih dan air sup berisi tahu tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak stunting.

“Paket menu stunting ini sangat tidak layak untuk anak-anak stunting. Nasi putih dan air sup tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak stunting,” kata Hamzah dalam keterangannya kepada iNews Depok, Sabtu (11/11/2023).

Selain itu, Hamzah juga menduga adanya penyelewengan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) pada program PTM Lokal 2023. Dugaan tersebut dilontarkan Hamzah saat kegiatan reses Masa Sidang III Tahun 2023, di wilayah Kecamatan Cilodong, Selasa (14/11/2023).

Adapun dugaan penyelewengan anggaran PMT stunting ini lantaran nilai makanan menu stunting yang diberikan kepada masyarakat, nilainya sekitar Rp18.000 per paket. Namun, isinya hanya nasi putih dan sayur sup atau nasi putih dan sup tahu 2 potong.

“Kalau tahu usinya 3 biji, itu Rp 18.000 gak?. Maka saya bersuara di media ada dugaan penyelewengan anggaran negara,” ungkap Hamzah.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network