Masih melansir dari Tibetan Buddhist Encyclopedia, Sky burial biasanya dilakukan di tempat-tempat yang disebut Charnel ground, yaitu tempat pemotongan dan penyerahan jenazah. Proses sky burial melibatkan beberapa tahap, yaitu:
- Persiapan jenazah. Jenazah dibawa ke charnel ground oleh keluarga atau teman-teman almarhum. Jenazah dibaringkan di tanah dengan posisi terlentang dan kepala menghadap ke utara. Jenazah ditutupi dengan kain putih dan dibiarkan semalaman. Pada malam hari, seorang lama atau pendeta akan membacakan doa-doa untuk membantu roh almarhum mencapai nirwana.
- Pemotongan jenazah. Pada pagi hari, seorang rogyapa atau pemotong jenazah akan datang ke charnel ground. Ia akan membuka kain penutup dan memotong jenazah menjadi potongan-potongan kecil. Ia juga akan memecahkan tulang-tulang dan mencampurnya dengan tepung jelai atau gandum. Potongan-potongan jenazah dan tulang-tulang tersebut kemudian disebar di tanah untuk diberikan kepada burung-burung.
- Penyantapan jenazah. Burung-burung pemakan bangkai, terutama burung nasar, akan datang ke charnel ground dan memakan potongan-potongan jenazah dan tulang-tulang. Lama atau pendeta akan membunyikan terompet atau genderang untuk menarik perhatian burung-burung. Keluarga atau teman-teman almarhum akan menyaksikan proses ini dari kejauhan. Mereka percaya bahwa semakin banyak burung yang datang, semakin baik nasib roh almarhum.
- Penyelesaian sky burial. Setelah burung-burung selesai menyantap jenazah, rogyapa akan membersihkan charnel ground dari sisa-sisa jenazah yang tidak dimakan. Ia akan membakar kain penutup dan alat-alat pemotong. Ia juga akan memberi makan anjing atau babi dengan sisa-sisa jenazah. Keluarga atau teman-teman almarhum akan memberikan uang atau barang-barang sebagai imbalan kepada rogyapas. Mereka juga akan memberikan sedekah kepada lama atau pendeta dan biara. Sky burial dianggap selesai jika tidak ada sisa jenazah yang tersisa di charnel ground.
Sky burial adalah tradisi pemakaman yang unik dan menarik perhatian banyak orang. Namun, sky burial juga merupakan ritual yang sakral dan penuh makna bagi masyarakat Tibet dan Mongolia. Oleh karena itu, sky burial tidak boleh dianggap sebagai atraksi wisata atau objek fotografi. Para wisatawan yang ingin menyaksikan sky burial harus menghormati adat dan aturan yang berlaku, serta tidak mengganggu prosesnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait