DEPOK, iNewsDepok.id – Study tour SMPN 3 Depok ke Yogyakarta sempat menghebohkan publik terkait insiden di tol Cipali.
Kepala Sekolah SMPN 3 Depok Ety Kuswandarini menyebut insiden kecelakaan tersebut tak sebesar yang diberitakan media. Ety juga memberikan pernyataan lengkap terkait study tour SMPN 3 Depok ke Yogya.
”Namanya saja insiden, ya siapa yang menyangka. Siapapun tak mengharapkan insiden terjadi. Kenapa ini yang dibesar-besarkan,” kata Ety saat dimintai tanggapan iNews Depok, Senin (9/10/2023).
SMPN 3 Depok menggelar study tour ke Yogyakarta pada Kamis hingga Minggu ( 5-8 Oktober 2023). Sebanyak 7 bus disewa untuk acara ini.
Ketika dalam perjalanan iring-iringan, terjadi insiden, bus nomor 6 menabrak dari belakang bus nomor 7 di tol Cipali pada pukul 07.15 WIB, Kamis (5/8/2023).
”Insiden itu sepenuhnya di luar kehendak kita karena ada mobil kecil yang tiba-tiba menyelinap sehingga bus mengerem mendadak,” jelas Ety.
Ety mengungkapkan tak ada yang mengalami luka dalam insiden tersebut. Insiden juga segera teratasi dengan 2 bus pengganti.
”Insiden itu tidak mempengaruhi jadwal dalam study tour, semua mengikuti sesuai rencana semula di rundown,” cetus Ety.
Alasan Study Tour ke Yogya
Ety Kuswandarini menegaskan pentingnya program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMPN 3 Depok. Dalam tour kali ini, SMPN 3 Depok mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika” dengan topik “Pelangi Nusantara”.
Melalui tour ke Yogya, peserta didik diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk mencapai dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Berkebhinekaan Global, Kreatif, dan Gotong-royong.
Ety menjelaskan alasan kenapa harus Yogya yang dikunjungi dalam study tour SMPN 3 Depok. ”Orang dari mana-mana datang ke Yogya karena Yogya memang jadi pusat budaya. Ini sesuai dengan tujuan kita menjadikan pelajar dengan profil Berkebhinekaan Global, Kreatif, dan Gotong-royong,” papar Ety.
Ety berharap dengan study tour ke Yogya, akan semakin mendorong lahirnya pelajar SMPN 3 Kota Depok yang saling menghargai, menghormati, dan toleransi.
”Harus terpatri rasa bersyukur bahwa keberagaman bangsa Indonesia merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Ety Kuswandarini.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait