Karhutla Melonjak, Indonesia Menjadi Salah Satu Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar di Dunia

Elsa P Lumbantoruan
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melonjak di tahun 2023, berdasarkan data BNPB ada 526 kejadian karhutla sejak 1 Januari - 5 September 2023. Foto : Ist

DEPOK, iNewsDepok.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia marak terjadi pada 2023. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 526 kejadian karhutla di Indonesia sejak 1 Januari - 5 September 2023, dan sejak Januari hingga Agustus 2023 terdapat 18.527 titik panas. Karhutla menjadi bencana yang mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir.

Dilansir dari unggahan akun instagram @auriga_id, berdasarkan data pemerintah tahun 2019, hutan dan lahan seluas 1,6 juta hektare hangus dilalap api. Kejadian itu menjadi yang terparah sejak bencana asap 2015. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan banyaknya kejadian karhutla dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Ada enam provinsi yang menetapkan status tanggap darurat penanggulangan karhutla hingga saat ini, yaitu Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

El Nino diperkirakan berada di skala menengah hingga kuat pada 2024, kini pemerintah rutin menjadi sorotan akibat kebakaran yang tak berkesudahan. 

Asap akibat kebakaran hutan kerap memanaskan hubungan diplomatik dengan negara tetangga. Karhutla pula yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network