Tingkatkan Akses Keuangan Petani Milenial, Kementan Dorong Inklusi Keuangan di Sulsel

Tama
Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian melalui program-program pemberdayaan generasi muda di sektor pertanian. Foto: iNews Depok

MAKASSAR, iNewsDepok.id Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS), mengadakan Workshop Akselerasi Inklusi Keuangan Usaha Pertanian, Program YESS  yang dilaksanakan di Makassar tanggal 6-7 September 2023.

Pelaksanaan pelatihan ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam hal ini Kementan untuk terus mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder, sehingga upaya-upaya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan juga merata dapat diraih.

Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus mempercepat upaya memperluas akses dan inklusi keuangan bagi masyarakat, dengan tujuan mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional, terutama di sektor pertanian.

Kementan juga mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian melalui program-program pemberdayaan generasi muda di sektor pertanian, salah satu nya melalui program YESS.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengimbau anak-anak muda tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian. 

"Petani milenial itu lebih open mind, tinggal  di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi, aku mau lihat kamu kaya," ujar Syahrul, Kamis (7/9/2023).
 
Ia meyakini kemampuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis jauh lebih efisien dan modern jika dibandingkan dengan generasi tua yang mendominasi profesi petani saat ini.

Terpisah, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap program YESS dapat mewujudkan regenerasi pertanian, juga semakin meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di pedesaan dan meningkatkan jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

"Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi,” ungkap Dedi.
 
Pada Workshop tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian,sekaligus Direktur Program YESS Idha Widi Arsanti mengatakan tujuan dari pelatihan akselerasi inklusi keuangan adalah untuk mensinergikan langkah dengan para stakeholder untuk agar tercapai keberhasilan inklusi dan literasi keuangan di wilayah Program YESS.

“Peran dan support dari stakeholder sangat penting untuk keberhasilan inklusi dan literasi keuangan di daerah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), perusahaan swasta, dan lembaga keuangan,” sebut Santi.
      
Pelatihan dihadiri oleh 52 peserta yang berasal dari OJK Provinsi Sulsel, PT. BPD Sulselbar Divisi CSR, PT. Huadi Indonesia, PT. Unity Nickel-Alloy Indonesia, PT. Hengseng New Energy Material, PT. Semen Bosowa, PT. Mars, PT. Cargill dan perwakilan dari TPAKD, Ketua BAZNAS, BAPPEDA, Financial Advisor  (FA) dan District Implementation Team (DIT) yang berasal dari Kabupaten Maros, Gowa, Bantaeng, Bone dan Bulukumba.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network