Hal senada disampaikan Yuvinda Pretty Angelia. Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UB ini mengungkapkan kualitas air yang dijaga dengan baik di sistem akuaponik menciptakan lingkungan yang optimal untuk pemeliharaan ikan. Implementasinya juga mendorong inovasi teknologi pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
”Potensi dan keunggulan dari akuaponik dan hidroponik, menjadi suatu pilihan yang menarik untuk mendukung sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan,” kata Yuvinda Pretty Angelia.
Langkah mahasiswa UB mengenalkan budidaya sistem akuaponik disambut hangat Kepala Desa Dukuhtengah, Chusnul Arofiq.
“Sebagian besar masyarakat Desa Dukuhtengah memiliki mata pencaharian sebagai petani, pembudidaya ikan, dan produsen telur asin,” kata Chusnul Arofiq.
Menurut Chusnul inovasi teknologi pertanian dan budidaya ikan perlu dikembangkan di desanya agar produktivitas meningkat.
”Kalau di alam terbuka, hasil produksi akan tergantung pada iklim. Kita harapkan dengan pengenalan teknologi dari mahasiswa UB, produksi ikan dan pertanian di desa kami meningkat,” harap Kepala Desa Dukuhtengah.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait