“Pada fenomena peningkatan biaya perawatan medis ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk segera memiliki asuransi kesehatan karena inflasi medis sebesar 13,6%, lebih besar empat kali lipat dari inflasi ekonomi secara umum yaitu 3,5%. Jika tidak menggunakan asuransi, maka biaya yang harus dikeluarkan secara pribadi (out of pocket) akan semakin tinggi,” tandas Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon saat Media Workshop “Asuransi Kesehatan: Tantangan, Peluang, dan Industri Pendukungnya” di Pribadi House, Jl. Dukuh Patra V No. 88A, Menteng Dalam, Jakarta Selatan pada Selasa, 25 Juli 2023.
Budi Tampubolon saat Media Workshop “Asuransi Kesehatan: Tantangan, Peluang, dan Industri Pendukungnya” di Jakarta (25/07/2023). Foto: Dok. AAJI
Dikatakan dr. Andri Saputro, Head of Operation Global Excel (third party administration for health), beberapa biaya perawatan kesehatan yang mengalami peningkatan, dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Sementara Ketua Umum Terpilih Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menyatakan, peningkatan biaya kesehatan disebabkan adanya inflasi biaya kesehatan yang meningkat drastis di era pandemi.
“Adapun faktor penyebabnya adalah meningkatknya permintaan, biaya produksi yang naik, adanya ketidakpastian, jumlah fasilitas, dan sarana kesehatan yang tidak sebanding serta motif mencari keuntungan,” ujarnya.
“Berdasarkan faktor-faktor tersebut, masyarakat harus mengatur strategi untuk mensiasati kenaikan biaya kesehatan, diantaranya dengan menjadi peserta dalam jaminan kesehatan, menggunakan asuransi kesehatan, menyisihkan anggaran kesehatan rutin, dan melakukan evaluasi berkala terhadap keuangan maupun produk proteksi kesehatan,” jelas Hermawan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait