Google sendiri menginginkan tool AI tersebut dapat membantu jurnalis dalam memilih judul, headline, atau gaya tulisan yang berbeda.
Tampaknya, perusahaan penerbit berita belum ingin menggunakan AI dalam memproduksi berita. Produk baru Google tersebut kemungkinan akan memicu kecemasan industri berita, sebab artikel buatan AI yang tidak diperiksa fakta atau diedit secara menyeluruh berpotensi menyebarkan informasi yang salah.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait