BMKG Sebut Gempa Banten Sebagai Interslab Earthquake

Tim iNews
Bangunan rumah warga di Banten ambruk akibat gempa M6,6. Foto: tangkapan layar

DEPOK, iNews.id - Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 yang mengguncang wilayah Banten, Jumat (14/1/2022) pukul 16:05 WIB, namun telah dimutakhirkan menjadi gempa bermagnitudo 6,6, dipicu oleh adanya pergerakan di dalam lempeng Indo-Australia, sehingga disebut interslab earthquake.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKGDaryono melalui akun Twitter-nya, @DaryonoBMKG, Jumat (14/1/2022).

"Gempa M6,6 di Selat Sunda ini disebut sebagai "interslab earthquake", karena hiposenternya berada di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Selat Sunda," katanya.

Ia menyebut, gempa itu mirip dengan gempa yang terjadi di Selatan Jawa Timur yang bermagnitudo 6,1 pada 10 April. 2021.

"Ciri gempa interslab ini mampu meradiasikan ground motion yang lebih besar dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain," imbuhnya.

Meski demikian, lanjut Daryono, interslab earthquake miskin gempa susulan.

Ia menyebut, hingga sekitar pukul 17:00-an, gempa M6,6 di Banten yang berpusat di Selat Sunda, hanya menghasilkan lima gempa susulan dengan magnitudo 3,5 hingga 5,7.

Meski demikian Daryono mengingatkan warga agar waspada.

"Jika terjadi guncangan kuat atau berayun agak lama, segera menjauh dari pantai," katanya.

Ia juga mengimbau jika rumah warga ada yang mengalami kerusakan ringan, rusak sebagian atau menjadi miring, hendaknya jangan ditinggali, karena jika terjadi gempa susulan yang signifikan, rumah itu bisa roboh.

Seperti diketahui, gempa Banten M6,6 berada pada koordinat 7.01 LS - 105.26 BT pada kedalaman 10 kilometer yang kemudian juga dimutakhirkan menjadi pada kedalaman 40 kilometer.

Koordinat itu berada 52 kilometer Barat Daya Sumur, Banten.

"Tidak berpotensi tsunami," kata akun @infoBMKG itu.

Gempa itu dirasakan hingga kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bekasi.

Daryono mengatakan, guncangan gempa itu cukup keras dirasakan di Jakarta karena berkaitan dengan amplifikasi guncangan akibat tanah lunak dan tebal di wilayah Jakarta.

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network