DEPOK, iNewsDepok.id - Simak penjelasan mengenai 9 penyebab wajah gatal. Wajah gatal tak bisa dianggap sepele, kenali apa yang diungkapkan tubuh tentang kondisi kesehatan yang dialami.
Wajah gatal biasanya menjadi tanda kulit kering atau iritasi, tetapi juga bisa menjadi tanda kondisi medis yang dialami. Rasa gatal di wajah memang mengganggu, apalagi ketika rasa gatal semakin instens dan tidak mereda.
Brendan Camp, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat dengan MDCS Dermatology di New York City, Amerika Serikat, mengatakan ada sejumlah penyebab gatal pada wajah. Salah satunya kulit kering, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, dan eksim, tetapi bukan hanya itu penyebabnya.
Lantas apa saja penyebab wajah gatal? Berikut ini penjelasan 9 penyebab wajah gatal sekaligus cara mengatasinya, seperti dilansir iNewsDepok.id dari Livestrong pada Senin (17/7/2023):
9 Penyebab Wajah Gatal
Kulit kering
Kekeringan membuat kulit kasar, kencang atau terkelupas, serta menyebabkan wajah gatal tanpa ruam. Menurut Klinik Cleveland, kulit kering dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi wajah lebih rentan mengalami kekeringan dan gatal saat cuaca dingin atau kering, terutama bila menghabiskan waktu lama di luar.
Untuk mengatasi kulit kering dan gatal, lakukan beberapa penyesuaian pada rutinitas perawatan kulit. Memperbaiki kulit kering dengan menggunakan pembersih lembut dan pelembab yang mengandung ceramide, menjadi perawatan yang memadai.
Tapi perlu diingat terlalu banyak membersihkan dapat membuat kulit kering, sehingga cuci muka sehari sekali. Pelembab dapat digunakan beberapa kali sehari, misalnya pagi hari, setelah mandi dan sebelum tidur.
Luka akibat pisau cukur
Menurut Klinik Cleveland, jika wajah terasa gatal sehabis bercukur mungkin mengalami luka akibat pisau cukur, sejenis iritasi kulit yang terlihat seperti ruam kulit berjerawat.
Penyebab umum luka akibat pisang cukur, termasuk pencukuran kering, mencukur terlalu cepat, menggunakan pisau cukur yang tumpul atau mencukur perlawanan dengan arah tumbuhnya rambut. Umumnya dialami oleh mereka yang kulitnya sensitif atau berjerawat.
Untuk mengatasi rasa gatal sehabis bercukur di rumah, oleskan washlap dingin, lidah buaya atau pelembab lembut ke area yang gatal.
Untuk mencegah luka akibat pisau cukur, sebaiknya tidak terburu-buru, mencukur ke arah tumbuhnya rambut, menggunakan sabun dan air atau gel cukur yang melembabkan. Juga sering mengganti silet dan menyimpannya di tempat kering.
Mengalami eksim
Eksim merupakan suatu kondisi peradangan yang menyebabkan kulit kering, bersisik atau gatal, yang menyerang bagian tubuh mana saja, termasuk wajah. Ditandai dengan munculnya bercak kulit merah muda yang kering.
AmericanCollege of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI), pemicu eksim di antaranya sabun atau deterjen yang keras, produk perawatan pribadi beraroma, cuaca dingin atau kering, dan paparan alergen musiman.
Segera berobat ke dokter bila mengalami eksim. Sebaiknya hindari pemicunya dan mengoleskan pelembab atau krim secara teratur untuk menjaga agar kulit tetap terhidrasi. Beberapa kasus diresepkan obat topikal atau oral yang lebih kuat untuk mengatasi gejala.
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit umum yang ditandai dengan ruam bersisik berminyak pada kulit kepala atau wajah, yang dapat menyebabkan kemerahan, pengelupasan seperti ketombe dan gatal. Ruam sering muncul di area alis dan janggut.
Akademi dermatologi Amerika (AAD) menyebut, siapapun dapat terinfeksi, tetapi kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang dewasa di atas 50 tahun, terutama pria dan orang berkulit hitam.
Gunakan sampo anti-ketombe untuk mengatasi gatal dan pengelupasan kulit kepala. Ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik. Biasanya dokter akan meresepkan salep antijamur atau krim kortikosteroid untuk kelopak mata atau wajah, untuk meredakan pengelupasan atau pengerasan kulit, serta meredakan bengkak dan gatal.
Dermatitis kontak
Jika rasa gatal muncul setelah menggunakan pembersih, sabun, lotion atau kosmetik baru, yang disertai dengan ruam merah, bisa jadi mengalami dermatitis kontak. Ini terjadi karena iritasi kulit dari alergen lingkungan atau bahan dalam produk perawatan kulit seperti pengawet, pewangi atau pewarna.
Dermatitis kontak biasanya akan hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah menghindari penyebab iritasi. Jika tidak tahu sebenarnya penyebabnya, maka kunjungi dokter kulit.
Sebaiknya mengoleskan kompres dingin selama 10-15 menit setiap kali dapat meredakan gatal. Oleskan juga lotion seperti calamine atau krim hidrokortison topikal seperti Cortizone untuk meredakan.
Mengalami terbakar sinar matahari
Terbakar sinar matahari pada wajah tidak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga gatal. Peradangan dalam kulit yang muncul seperti kemerahan, bengkak, hangat, dan nyeri dapat memengaruhi serabut saraf superfisial, yang mengirimkan sinyal gatal ke otak. Sengatan matahari parah menyebabkan kulit mengelupas atau melepuh.
Mengatasi sengatan sinar matahari dengan menjaga kulit tetap dingin dan terhidrasi. Menurut Klinik Mayo, jika kulit terbakar matahari, oleskan kain lembab ke wajah selama 10 menit, lalu lotion setelah terpapar matahari, atau gel yang mengandung lidah buaya atau kedelai.
Jika masih gatal, biasanya digunakan obat antihistamin oral. Atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen yang membantu mengurangi peradangan dan meredakan nyeri.
Menderita psoriasis
Sebagian penderita psoriasis, kondisi autoimun yang menyebabkan bercak kulit bersisik tebal, juga mengalami gejala tersebut pada wajah. Berdasarkan Yayasan Nasional Psoriasis, bintik paling umum terjadi di sekitar telinga, mulut atau mata.
Bercak cenderung kering dan gatal dan sering muncul sebagai respons terhadap pemicu seperti infeksi, cuaca dingin atau cedera kulit. Penderita psoriasi sebaiknya berobat ke dokter spesialis kulit untuk pengobatan.
Menurut Klinik Mayo, gejala psoriasis ringan dapat ditangani dengan salep atau krim seperti kortikosteroid, Vitamin D atau retinol. Sementara kasus yang lebih parah disediakan pengobatan sistemik seperti obat biologis atau imunosupresan.
Karena obat
Seringkali rasa gatal di wajah atau di tempat lain di bagian tubuh dapat disebabkan oleh obat baru seperti aspirin, beberapa obat tekanan darah atau pereda nyeri opioid. Menurut AAD, terapi radiasi bagi penderita kanker juga dapat membuat kulit gatal.
Sebaiknya beritahu dokter bila obat baru tersebut membuat wajah gatal. Sebaiknya cari perawatan alternatif atau cari strategi yang paling efektif mengatasi kulit gatal.
Ada penyakit tertentu
Gatal tidak selalu disebabkan oleh masalah kulit. Menurut Klinik Mayo, dalam beberapa kasus yang kurang umum, gatal pada wajah disebabkan oleh penyakit tertentu anemia, diabetes, ginjal, liver, sklerosis ganda, dan herpes zooster.
Selain itu, kondisi kesehatan mental lain seperti kecemasan, depresi atau gangguan obsesif-kompulsif. Meski jarang, wajah gatal atau tahi lalat yang gatal di wajah bisa menjadi tanda kanker kulit.
Demikianlah penjelasan mengenai 9 penyebab wajah gatal, berikut cara mengatasinya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait