Siswa SMP di Temanggung Bakar Sekolahnya Gegara Dibully Teman dan Guru

Marsaulina Lumbanraja
Foto ilustrasi Bullying. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Sebuah kejadian yang mengerikan terjadi di salah satu SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Seorang siswa SMP nekat membakar sekolahnya sendiri setelah mengalami bullying yang berulang kali dari teman-teman dan bahkan guru di sekolah tersebut. Peristiwa ini telah menghebohkan masyarakat setempat dan menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, insiden ini terjadi pada hari Rabu (30/2/2023). Siswa yang belum diungkapkan identitasnya itu diduga telah menjadi korban bullying secara terus-menerus, baik oleh teman sekelas maupun oleh salah seorang guru di SMP tersebut. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan perasaan sakit hati yang begitu mendalam bagi si siswa.

Siswa tersebut merasa terjepit dan tidak mampu lagi menanggung tekanan dan sikap tidak menyenangkan yang dialaminya setiap hari. Situasi tersebut membuatnya terisolasi dan merasa tidak ada jalan keluar lain. Merasa putus asa dan tak ada solusi yang bisa ditemukan, dia akhirnya mengambil keputusan yang sangat berbahaya dan melampaui batas.

Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial, terlihat siswa tersebut dengan tegas menyatakan bahwa dia telah melakukan perbuatan pembakaran sekolah dengan tujuan untuk melampiaskan rasa sakit hati yang telah dialaminya. Dia merasa tidak ada yang peduli dan tidak ada yang membela dirinya dari tindakan bullying yang dialaminya. Pembakaran ini dianggapnya sebagai bentuk protes yang drastis.

Seorang saksi mata menggambarkan kejadian tersebut sebagai mengerikan. Asap hitam tebal dan tinggi dari bangunan sekolah yang terbakar. Beruntung, petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk memadamkan api sebelum merembet ke bangunan lain di sekitar sekolah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materiil yang ditimbulkan cukup besar.

Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini. Mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran dan mengklarifikasi apakah ada pihak lain yang terlibat. Kepala Kepolisian Resort Temanggung, AKBP Bambang Supriyanto, mengatakan bahwa siswa yang melakukan pembakaran akan diperiksa secara mendalam untuk mengetahui motif di balik aksinya tersebut.

Sementara itu, siswa yang membakar sekolah tersebut mengaku bahwa motif di balik perbuatannya adalah dendam akibat sering dibully oleh teman-teman dan guru di sekolah. Dia mengungkapkan perasaan sakit hati yang terus menerus dan keputusasaan yang melilit dirinya, sehingga akhirnya memilih tindakan yang sangat ekstrem.

Peristiwa ini juga menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Masyarakat dan beberapa aktivis pendidikan menyoroti pentingnya penanganan kasus bullying di sekolah. Mereka menekankan perlunya upaya yang lebih serius dalam mencegah dan mengatasi kasus-kasus bullying yang dapat berdampak besar pada psikologi dan kesejahteraan mental siswa.

Kejadian ini menjadi momentum bagi pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan tentang bullying dan kesehatan mental di sekolah-sekolah. Program-program yang bertujuan untuk mencegah bullying dan memberikan dukungan bagi korban perlu diperkuat dan diimplementasikan secara menyeluruh.

Kasus siswa SMP yang membakar sekolahnya sendiri di Temanggung menjadi peringatan serius bagi semua pihak terkait.

Kerjasama antara guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung adalah kunci untuk mencegah kasus bullying yang dapat berdampak fatal seperti ini.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network