DEPOK, iNewsDepok.id - Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Patra Drilling Contractor (PDC) semakin merasakan manfaat aplikasi Robotic Process Automation (RPA) yang mulai dioptimalkan penggunaannya sejak tahun 2022.
RPA adalah teknologi yang memudahkan pembuatan, pengaplikasian, dan pengelolaan software robots yang dapat menirukan tindakan manusia saat berinteraksi dengan sistem maupun perangkat lunak digital.
Manager IT Patra Drilling Contractor Eki Siswoyo menuturkan, PDC memanfaatkan RPA untuk mengotomatisasi proses dan pekerjaan yang berulang, sehingga memungkinkan perusahaan menghemat waktu dan biaya serta menghindari kesalahan umum akibat kelalaian manusia.
"Dengan adanya RPA pekerjaan Perwira PDC yang bersifat rutin bisa digantikan sehingga lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dengan begitu, sumber daya manusia di lingkungan PDC dapat diberdayakan juga di-upskilling untuk tugas dan level yang lebih strategis," jelas Eki, dalam keterangan tertulisnya Jumat (30/6/2023).
Di tahun pertama, PT PDC yang lebih banyak menggunakan RPA untuk administrasi tugas baru memanfaatkannya untuk aplikasi perjalanan bisnis, pendataan aset di lapangan, kemudian pembuatan form cuti, aplikasi pencatatan BAST, ticketing, DMS, dan tanda terima.
Tahun berikutnya, RPA lanjut dimanfaatkan untuk pengembangan aplikasi pengajuan UMK secara daring, pembuatan invoice yang terdiri dari deklarasi dan dokumen SPPP, pembuatan administrasi dan monitoring kontrak, sampai kepada aplikasi pembuatan invoice dan faktur pajak.
"Atas pemanfaatan RPA ini, proses bisnis dan administrasi PDC kini jauh lebih efektif dan efisien, proses monitoring antara rencana (plan) dan aktualisasi (actual) terkait project cost juga jadi lebih terukur," urainya.
Di satu sisi, sebagai anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) yang menjadi bagian Subholding Upstream Pertamina, PDC memang berkewajiban melakukan transformasi digital, seperti yang terus digiatkan PT Pertamina (Persero).
Di sisi lain, ungkap Eki, pada dasarnya PDC juga memerlukan digitalisasi secara menyeluruh dalam proses bisnis dan operasional perusahaan.
Dengan digitalisasi, PDC bisa mendapatkan cara pandang baru dalam mengelola perusahaan, mengoptimalkan operasional perusahaan menjadi lebih efisien. Jadi, bisa dikatakan bahwa transformasi digital adalah transformasi bisnis di era modern.
"Selain memanfaatkan resource kami untuk mendukung program transformasi digital di internal perusahaan, PDC juga melihat potensi digitalisasi ini sebagai profit center baru. Harapan ke depan, PDC dapat melayani anak usaha lain di lingkup Pertamina Group mengakselerasi digitalisasi di perusahaan tersebut," tutup Eki.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait