Faktanya hampir 90 persen orang yang mengeluh sakit kepala sinus juga didiagnosis menderita migrain. Tapi ada beberapa perbedaan, yakni sakit kepala sinus tidak mengalami mual, muntah, kepekaan terhadap cahaya atau suara (gejala umum migrain), tapi terkait dengan sakit gigi di bagian atas mulut (bukan migrain). Terlebih sakit kepala sinus bertahan berhari-hari, sementara umumnya migrain berlangsung hanya beberapa jam.
Sakit kepala sinus biasanya terjadi bersamaan dengan alergi musiman, infeksi saluran pernapasan atas atau flu biasa, maka mengobati masalah mendasar ini dapat membantu mengatasi sakit kepala.
Di pelipis
Banyak sakit kepala terjadi di pelipis, termasuk migrain atau sakit kepala tegang, kata Dr. Monteith. Namun terkadang nyeri di pelipis bisa disebabkan oleh kondisi langka yang disebut arteritis temporal.
Menurut Clinic Cleveland, umumnya pada orang berusia di atas 50 tahun arteritis temporal terjadi ketika pembuluh darah di dekat pelipis meradang dan menyempit.
Di samping sakit kepala yang terus-menerus, gejala lain meliputi kelelahan, demam, nyeri rahang yang menjadi memburuk setelah mengunyah, kelembutan di kulit kepala dan pelipis, masalah penglihatan, nyeri otot di lengan atas atau bahu, pinggul, paha atas, punggung bawah dan bokong, serta kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan.
Menurut Dr. Monteith, arteritis temporal harus segera diobati dengan obat-obatan seperti steroid, karena dapat menyebabkan kebutaan dan komplikasi lainnya.
Demikianlah penjelasan mengenai kenali 6 lokasi sakit kepala yang sering dialami seseorang. Dengan mengetahui lokasi sakit kepala, juga bisa diketahui arti dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait