Pap Smear atau Tes HPV
Pap smear adalah tes yang dapat menentukan perubahan awal di daerah serviks (tahap kanker dan prakanker). Sebaiknya perempuan melakukan tes ini secara teratur mulai dari usia 21 tahun.
Perempuan harus melakukan tes setiap dua tahun. Perempuan berusia di atas 30 tahun perlu mengikuti tes setiap tiga tahun jika tiga tes berturut-turut menunjukkan hasil normal.
Bahkan jika pun sudah divaksinasi HPV, perempuan tidak boleh melupakan pap smear, terutama jika berisiko tinggi terkena kanker serviks.
Tes Kepadatan Tulang
Perempuan berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis atau tulang rapuh, terutama pasca menopause. Pasalnya, setelah menopause kadar hormon estrogen akan turun dan mempengaruhi pengendapan kalsium dalam tulang, yang menyebabkan osteoporosis.
Melalui tes kepadatan tulang reguler maka akan diukur jumlah kalsium dalam tulang direkomendasikan untuk semua perempuan di atas usia 45 atau 50 tahun.
Tes Diabetes
Perempuan sebaiknya khawatir mengenai penyakit diabetes melitus, karena penyakit tersebut berkontribusi terhadap penyakit jantung. Perempuan dengan kelebihan berat badan, hamil, tidak aktif secara fisik dan memiliki riwayat diabetes keluarga berisiko lebih tinggi menderita diabetes.
Untuk itu, maka yang terbaik adalah memeriksakan kadar gula mulai usia 45 tahun dan setiap 3 tahun setelah itu.
Tes Darah untuk Anemia
Anemia adalah masalah kesehatan di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di antara perempuan di usia reproduksi. Tes darah sederhana untuk dapat menentukan apakah kadar hemoglobin rendah atau kekurangan zat besi menjadi alasan mengapa seseorang lemah.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait