Inilah Alasan Makanan Jawa Rasanya Manis, Ternyata karena Adanya Pohon Ini

Inas Rifqia Lainufar/Kartika
Alasan makanan Jawa rasanya manis, salah satunya gudeg Yogya. Foto: indonesia-tourism.com

DEPOK, iNewsDepok.id - Bila mencicipi makanan Jawa rasanya manis, mengapa ya? Bagi yang tidak terbiasa dengan makanan manis, terutama dari suku lain, pertanyaan tersebut sering ditanyakan.

Makanan Jawa ini berbeda dengan makanan dari suku-suku lain di Indonesia yang rasa manisnya tidak terlalu mendominasi. Bahkan, umumnya makanan dari suku-suku lain rasanya gurih atau asin, bahkan pedas.

Makanan Jawa rasanya manis terutama makanan yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Solo. Misalnya, makanan gudeg, selat solo, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sejarahnya, rasa manis pada makanan Jawa terkait dengan masa penjajahan Belanda. Di masa itu terdapat sumber daya gula yang melimpah di Jawa.

Simak penjelasan berikut ini mengenai alasan makanan Jawa rasanya manis, seperti dirangkum pada Senin (20/2/2023):

  1. Banyaknya pohon kelapa

Pohon kelapa banyak ditemukan di Jawa, yang bisa diolah sebagai gula kelapa atau nira. Gula kelapa tak hanya dimasukkan dalam minuman, tetapi juga dalam makanan. Dengan demikian, orang Jawa terbiasa menyantap hidangan dengan rasa manis.

  1. Banyaknya pohon tebu  

Pada masa perang Diponegoro, banyak warga pribumi yang diwajibkan melakukan kerja paksa oleh Belanda. Salah satu program kerja paksa itu berhubungan dengan pertanian atau biasa disebut sebagai tanam paksa.

Bila warga di Jawa Barat diharuskan menanam kopi, sementara warga di Yogyakarta dan Jawa Tengah wajib menanam tebu.

Karena kerja paksa menanam tebu tersebut, bukannya makmur rakyat justru sempat dilanda krisis kelaparan. Pasalnya, 70 persen lahan hanya ditanami tebu.

Alhasil, warga akan mengonsumsi makanan apapun yang bisa dimakan. Karena yang ada hanya tebu, maka warga pribumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah akhirnya banyak mengonsumsi tebu dan olahannya agar terhindar dari rasa lapar.

Saat itu, harga rempah-rempah juga melambung tinggi, sehingga tidak bisa dijangkau oleh masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Pemerintah Belanda gencar membangun pabrik gula di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sehingga warga sekitar terbiasa mengonsumsi makanan yang bercita rasa manis.

Demikian alasan mengapa makanan jawa rasanya manis. Meski manis, tetapi rasanya tetap nikmat kan?

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network