DEPOK, iNewsDepok.id - Tidak dipungkiri biaya hidup di daerah Papua cukup tinggi, lantaran akses distribusi barang di wilayah pedalaman Papua yang cukup sulit. Jangan kaget, jika uang Rp100.000 akan habis, hanya untuk sekali makan di warung makan sederhana di Papua.
Seperti dalam video yang diunggah di akun TikTok @hendradasba35wtk saat hendak makan di salah satu warung makan sederhana atau warteg yang ada di pedalaman Papua. Pengunggah video ini diketahui seorang anggota Polri yang sedang bertugas di Papua.
"Pagi Suster ada apa aja ini," ujar perekam bertanya kepada ibu berjilbab penjual makanan di warteg, seperti dikutip Rabu (15/2/2023).
"Ada udang, ikan, ayam, bakso. Nasi ayam Rp40.000, bakso Rp50.000," kata si pedagang warung makan tersebut.
Anggota Polri tersebut, kemudian memesan bakso satu porsi dan nasi campur dengan lauk ayam. Setelah selesai menyantap makanan, dia kembali mendatangi ibu tersebut untuk membayar pesanannya.
"Berapa Sus?," ujar perekam.
"Nasi ayam Rp40.000, bakso Rp50.000 jadi semuanya Rp90.000," ucap ibu tersebut.
Sang perekam video lalu membayarkan dengan uang dengan pecahan Rp100.000. Kemudian dia mendapat uang kembalian Rp10.000.
Diketahui, tingginya harga barang dan makanan di wilayah pegunungan Papua karena daerah tersebut tidak memproduksi berbagai jenis bahan makanan yang sering dijual di warteg tersebut.
Untuk kebutuhan bahan baku logistik, Jayapura biasanya impor atau mendapatkan kiriman langsung dari Pulau Jawa dengan armada pesawat. Transportasi di Papua juga masih terbilang cukup sulit karena letak geografisnya. Sehingga jalur andalan warga pedalaman Papua adalah pesawat terbang.
Rata-rata distribusi barang menggunakan pesawat ukuran kecil sehingga biaya transportasi yang mahal ini membuat harga kebutuhan pangan dan sebagainya melambung di atas harga normal.
Nah itulah kira-kira yang menyebabkan mahalnya harga kebutuhan di Papua, khususnya wilayah pegunungan dan pedalaman yang sulit dijangkau.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait