DEPOK, iNewsDepok.id - Banyak orang berpikiran stunting hanya menyebabkan tubuh pendek atau tinggi badan. Tetapi ternyata stunting juga menyebabkan hal-hal lainnya.
Hal tersebut dijalankan oleh Prof dr Aman Bhakti Pulungan, Ph.D, Sp.A(K), dokter spesialis anak dengan keahlian khusus di bidang endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
“Stunting tidak hanya mengenai permasalahan tinggi badan, namun juga bisa memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif yang tidak optimal, seperti lambat berbicara atau berjalan hingga sering mengalami sakit,” jelas Prof Aman.
Penyebab stunting adalah anak-anak kurang gizi sehingga tumbuh kembang anak pun lebih rendah dari standar usianya.
Banyak yang salah mengartikan, stunting hanya bisa terjadi pada anak-anak kalangan menengah ke bawah. Padahal, ungkap Prof Aman, stunting bisa dialami oleh semua anak dari berbagai level ekonomi.
"Jadi penyebab masih tingginya angka stunting di Indonesia sangat kompleks," ujar Prof Aman, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari Antara pada Sabtu (4/2/2023).
Lebih lanjut menurut Prof Aman, banyak orangtua tidak menyadari bahwa pemeriksaan kesehatan secara dini untuk anak dapat membantu mencegah stunting. Di samping juga untuk penyakit-penyakit lainnya, termasuk diabetes yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak usia dini.
Salah satu pendiri Klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center ini memaparkan pada tahun 2022, prevalensi stunting di Sumatera Utara termasuk Medan ini tergolong tinggi sebesar 21,1 persen.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait