Dia mengungkapkan bahwa kini dirinya percaya sosok yang selama ini disembah adalah Nabi, bukan Tuhan. Begitu juga Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai sosok yang diyakininya sangat baik.
"Lalu dia mengarahkan jarinya kepada saya, 'Kamu adalah Muslim.' Aku pun kembali mengacungkan jari ke arahnya, lalu berkata, 'Tidak. Aku bukan Muslim'," terangnya.
Setelah pertemuan dengan temannya itu, Harun langsung mencari tahu tentang agama Islam. Di situlah dia menemukan dua kalimat syahadat serta lima rukun Islam sebagai pilar agama.
Ketika mempelajari itu semua, hatinya mulai tergugah dan terbuka. Harun langsung mencetak bacaan dua kalimat syahadat yang ditemukannya di internet dan diam-diam ke kamar mandi untuk membacanya.
"Setelah itu aku mandi dan sholat," ungkap Harun.
Saat itu, meskipun sudah menjadi mualaf tetapi Harun belum berani jujur kepada keluarganya bahwa ia telah menjadi seorang Muslim. Pasalnya, ia tahu bahwa keluarganya akan menentangnya karena tidak akan mudah menerimanya.
Lambat laun, Harun pun berani mengungkapkan pada keluarga besarnya bahwa dia telah masuk Islam. Meski sempat mengalami pertentangan, kini dia sudah mantap menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait