Dari budget Rp10 juta Ilham berangkat ke Pasar Anyer. Di sana ia belanja modal sehabis Rp3 juta. Dari situ ia baru sadar akan konsep hati-hati karena belajar dari masalah bengkel.
"Besoknya gua mulai foto, pake Samsung J1 gua, gua download aplikasinya gua cari tau gimana caranya jualan, masukin Bukalapak Tokped ga ada yang beli, masa iya ga ada yang beli, mungkin barangnya jelek," jelasnya.
Dari sisa Rp7 juta Ilham memutuskan kembali membeli barang ke pasar untuk perbandingan dan variasi produk. Usahanya membuahkan hasil, Martha dari Jakarta Utara adalah pembeli pertama produk sendal yang dia pasang di Tokopedia seharga Rp40 ribu.
Lebaran 2017 menjadi titik pencapaian terbesar dalam usahanya karena ada untungnya. Satu tahun berjualan Ilham menerima minimal 100 order dan hingga sampai video ditayangkan sudah 1.500 pasang setiap harinya terjual.
Setelah 2017, Ilham mulai merekrut pegawai. Prediksi Ilham, bisnis online masih terbuka hingga sekarang karena perbandingan pembeli dan penjual masih jomplang.
Kemudian usaha Ilham terus berkembang pesat. Sayangnya, ada prediksi gerbang online shop akan tutup pada tahun 2030. Ilham menyikapi hal tersebut dengan karena itu bakal puncaknya.
"Karena 70-80 persen orang Indonesia belanja online karena belum semuanya orang terbiasa belanja online, tapi anak kelahiran 2000 itu udah dikasih HP dan untuk transaksi online ga akan ragu," ungkap Ilham.
Karena itu, menurut Ilham gerbang belanja online hingga sekarang masih terbuka lebar karena pembelinya terus bertambah. Untuk 2020 saja, omzet yang dihasilkan Ilham dari bisnisnya mencapai Rp6 miliar.
Melihat prospek bisnisnya, Ilham mengaku ingin memiliki gudang untuk menyimpan stok sepatu dan sandal yang dijualnya. Dia juga ingin memperlebar bisnis ke berbagai produk yang diminati masyarakat.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait