Selanjutnya, Ilham mencoba bisnis otomotif yakni membuka bengkel dengan menyediakan mulai dari ban hingga sparepart. Modal dari tabungan orang tua senilai Rp100 juta habis tak bersisa, mulai dari barang yang dicuri hingga ditipu orang.
Saat itu, Ilham masih optimistis bisa memperbaiki nasib lewat bisnis bengkel sehingga kembali meminta dana ke orangtuanya sebesar Rp20 juta. Sayangnya usaha tersebut masih tidak berjalan mulus. Ia mesti merelakan sisa modal dari bengkel karena tertipu pembeli yang mau mengakuisi.
Berkali-kali gagal, Ilham sempat terpikir omongan orang untuk bekerja di bawah kendali seseorang. Ilham lalu memilih untuk usaha lagi di bidang perhotelan, penyedia jasa logistik. Karena merasa akan gagal, sisa modal Rp30 juta dikembalikan ke orangtua yang pada saat itu butuh untuk keperluan lain.
Sekitar dua tahun usahanya selalu gagal membuat Ilham merasa malu dan mengurung diri di rumah. Hingga akhirnya, Ilham menonton YouTube dan melihat tips berbisnis dari berbagai negara.
Selanjutnya, Ilham mulai terpacu begitu melihat di internet mengenai produsen yang ada di Bogor dan akhirnya Ilham taju akan memulai usaha apa. Dari hasil googling, Ilham menemukan informasi bahwa Bogor adalah salah satu produsen alas kaki terbesar di Indonesia.
"Cibaduyut terkenalnya dia sepatu kulit yang harganya 200-300 ribu bahkan jutaan, tapi untuk alas kaki yang 20 ribu itu Bogor bro, asli gua kaget sekarang gua baru tau tas pun Bogor," ujarnya semangat.
Saat ia tahu harus berjualan online tapi modal tidak ada. Tabungan orangtua Ilham habis begitu saja karena kegagalan usaha sebelumnya. Akhirnya Ilham merelakan motor Vixion miliknya untuk dijual seharga Rp10 juta.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait