Dari Berdagang Sepatu dan Sandal melalui e-Commerce, Mantan Pecandu Narkoba Ini Raup Omzet Miliaran

Anggie A
Ilham, mantan pecandu narkoba yang sukses berbisnis sepatu dan sandal merek Sepatu FM Bogor yang dijual melalui e-commerce beromzet miliaran rupiah. Foto: Ist

DEPOK, iNewsDepok.id - Mantan pecandu narkoba Ilham berhasil bangkit dari keterpurukan dan sukses dalam usaha sepatu dan sendal merek Sepatu FM Bogor yang dijual melalui e-commerce. Ia sukses meraih omzet Rp6 miliar pada 2020.

Untuk mendapat kesuksesan seperti saat ini, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum meraih sukses, Pria berusia 28 tahun ini pernah mencoba berbagai bisnis dan bahkan menghabiskan tabungan orangtuanya untuk modal usaha.

Ilham menceritakan perjalanan hidupnya dari terpuruk hingga menjajal bisnis dan meraih kesuksesan dalam bisnis sepatu dan sandal, ia ceritakan di YouTube Channel Halo Bos, yang diunggah pada 14 Agustus 2021.

Titik terberat Kang Ilham dalam menjalani hidup adalah pada saat ia terjerat narkoba jenis sabu. Di tahun 2018, berakhir mati rasa dengan perbuatannya yang terlarang di negeri ini.

Saat itu Ilham tertangkap polisi. Ketika melihat orangtuanya berkunjung, ia merasa  sebagai anak laki-laki satu-satunya dari 5 bersaudara yang menjadi kebanggaan seolah tidak berguna.

"Cut, gua clean 3 tahun sampai sekarang gua ga pernah nyentuh lagi barang itu, tips gua adalah ya jauhi pergaulannya," ungkap Kang Ilham.

Dari kegagalan tersebut, anak tukang sayur ini mencoba bangkit dari keterpurukan. Perjalanan usaha Ilham bermula dari gigihnya dia mencari bisnis yang tepat.

Dalam memulai bisnis ia berkali-kali merasakan kegagalan. Ilham pernah mencoba trading forex dengan modal Rp5 juta, berjualan kaos bola modal Rp2 jutaan, hingga pupuk organik dengan modal sekitar Rp5-7 juta pun gagal. 

Selanjutnya, Ilham mencoba bisnis otomotif yakni membuka bengkel dengan menyediakan mulai dari ban hingga sparepart. Modal dari tabungan orang tua senilai Rp100 juta habis tak bersisa, mulai dari barang yang dicuri hingga ditipu orang.

Saat itu, Ilham masih optimistis bisa memperbaiki nasib lewat bisnis bengkel sehingga kembali meminta dana ke orangtuanya sebesar Rp20 juta. Sayangnya usaha tersebut masih tidak berjalan mulus. Ia mesti merelakan sisa modal dari bengkel karena tertipu pembeli yang mau mengakuisi.

Berkali-kali gagal, Ilham sempat terpikir omongan orang untuk bekerja di bawah kendali seseorang. Ilham lalu memilih untuk usaha lagi di bidang perhotelan, penyedia jasa logistik. Karena merasa akan gagal, sisa modal Rp30 juta dikembalikan ke orangtua yang pada saat itu butuh untuk keperluan lain.

Sekitar dua tahun usahanya selalu gagal membuat Ilham merasa malu dan mengurung diri di rumah. Hingga akhirnya, Ilham menonton YouTube dan melihat tips berbisnis dari berbagai negara.

Selanjutnya, Ilham mulai terpacu begitu melihat di internet mengenai produsen yang ada di Bogor dan akhirnya Ilham taju akan memulai usaha apa. Dari hasil googling, Ilham menemukan informasi bahwa Bogor adalah salah satu produsen alas kaki terbesar di Indonesia. 

"Cibaduyut terkenalnya dia sepatu kulit yang harganya 200-300 ribu bahkan jutaan, tapi untuk alas kaki yang 20 ribu itu Bogor bro, asli gua kaget sekarang gua baru tau tas pun Bogor," ujarnya semangat.

Saat ia tahu harus berjualan online tapi modal tidak ada. Tabungan orangtua Ilham habis begitu saja karena kegagalan usaha sebelumnya. Akhirnya Ilham merelakan motor Vixion miliknya untuk dijual seharga Rp10 juta.

Dari budget Rp10 juta Ilham berangkat ke Pasar Anyer. Di sana ia belanja modal sehabis Rp3 juta. Dari situ ia baru sadar akan konsep hati-hati karena belajar dari masalah bengkel.

"Besoknya gua mulai foto, pake Samsung J1 gua, gua download aplikasinya gua cari tau gimana caranya jualan, masukin Bukalapak Tokped ga ada yang beli, masa iya ga ada yang beli, mungkin barangnya jelek," jelasnya.

Dari sisa Rp7 juta Ilham memutuskan kembali membeli barang ke pasar untuk perbandingan dan variasi produk. Usahanya membuahkan hasil, Martha dari Jakarta Utara adalah pembeli pertama produk sendal yang dia pasang di Tokopedia seharga Rp40 ribu.

Lebaran 2017 menjadi titik pencapaian terbesar dalam usahanya karena ada untungnya. Satu tahun berjualan Ilham menerima minimal 100 order dan hingga sampai video ditayangkan sudah 1.500 pasang setiap harinya terjual.

Setelah 2017, Ilham mulai merekrut pegawai. Prediksi Ilham, bisnis online masih terbuka hingga sekarang karena perbandingan pembeli dan penjual masih jomplang.

Kemudian usaha Ilham terus berkembang pesat. Sayangnya, ada prediksi gerbang online shop akan tutup pada tahun 2030. Ilham menyikapi hal tersebut dengan karena itu bakal puncaknya.

"Karena 70-80 persen orang Indonesia belanja online karena belum semuanya orang terbiasa belanja online, tapi anak kelahiran 2000 itu udah dikasih HP dan untuk transaksi online ga akan ragu," ungkap Ilham.

Karena itu, menurut Ilham gerbang belanja online hingga sekarang masih terbuka lebar karena pembelinya terus bertambah. Untuk 2020 saja, omzet yang dihasilkan Ilham dari bisnisnya mencapai Rp6 miliar.

Melihat prospek bisnisnya, Ilham mengaku ingin memiliki gudang untuk menyimpan stok sepatu dan sandal yang dijualnya. Dia juga ingin memperlebar bisnis ke berbagai produk yang diminati masyarakat. 

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network