DEPOK, iNewsDepok.id - Anak-anak muda mesti waspada, karena penyakit diabetes melitus atau kencing manis saat ini banyak dialami usia produktif atau generasi muda. Padahal dulu, penyakit ini identik dengan penyakit orang tua.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terjadi perubahan tren penyakit tidak menular di masyarakat Indonesia, salah satunya penyakit diabetes melitus. Salah satu faktor penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Mereka yang mengalami kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, punya riwayat jantung, hingga diet tidak seimbang tergolong dalam kelompok faktor risiko diabetes melitus.
Berikut 6 faktor risiko seseorang terkena penyakit diabetes melitus, seperti dirangkum pada Jumat (13/1/2023):
- Kegemukan atau berat badan lebih yang diindikasikan IMT di atas 23 kg/m2 atau lingkar perut pada pria lebih dari 90 cm dan perempuan lebih dari 80 cm.
- Kurang aktivitas fisik.
- Dislipidemia atau kolesterol HDL kurang atau sama dengan 35 mg/dl dan trigliserida lebih dari atau sama dengan 250 mg/dl.
- Riwayat penyakit jantung.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90 mmHg).
- Diet tidak seimbang seperti konsumsi tinggi gula dan lemak, serta rendah serat.
Seseorang juga berisiko tinggi terkena diabetes melitus jika usianya di atas 45 tahun, melahirkan bayi lebih dari 4 kg, atau punya riwayat keluarga pengidap diabetes.
"Pada dasarnya, diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula menumpuk di dalam darah," demikian laporan Kemenkes.
Selanjutnya, berikut ini 5 penyebab diabetes melitus yang patut diwaspadai generasi muda:
- Riwayat keluarga
Orang dengan riwayat keluarga pengidap diabetes berisiko tinggi mengalami penyakit serupa.
- Gen
Gen juga dapat meningkatkan risiko diabetes dengan meningkatkan kecenderungan seseorang untuk kelebihan berat badan atau obesitas.
- Kegemukan
Kegemukan masuk dalam faktor risiko diabetes. Jika seseorang terlalu gemuk, mereka berisiko alami resistensi insulin yang menjadi penyebab diabetes.
- Tidak aktif bergerak
Orang yang tidak aktif bergerak sangat rentan kena diabetes atau kencing manis. Karena tidak bergerak, seseorang berisiko juga alami obesitas yang dapat meningkatkan potensi dirinya mengalami diabetes.
- Penyakit jantung
Penyakit jantung berisiko memicu resistensi insulin atau kondisi di mana sel-sel otot, hati, dan lemak tidak menggunakan insulin dengan baik. Akibatnya, tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk membuat glukosa masuk ke dalam sel.
Pada awalnya pankreas membuat lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tapi seiring berjalannya waktu, pankreas tidak dapat membuat cukup insulin dan kadar glukosa darah meningkat.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait