JAKARTA, iNewsDepok.id - Intelijen militer Ukraina telah mengklaim bahwa Rusia akan memerintahkan mobilisasi sebanyak 500.000 wajib militer pada bulan Januari. Hal ini mengindikasikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berniat memulai babak kedua perang di Ukraina.
Melansir dari The Guardian, pasukan yang akan dimobilisasi lebih tinggi dari pada bulan September. Ini memungkinkan Rusia untuk memiliki kekuatan hampir dua kali lipat sebelum perang dalam waktu beberapa bulan.
Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen Ukraina, mengatakan Ukraina mengharapkan gelombang mobilisasi terbaru akan diumumkan pada 15 Januari, setelah periode liburan musim dingin Rusia.
Rusia membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyusun formasi militer. Namun keberhasilan Rusia di medan perang akan bergantung pada seberapa baik perlengkapan dan pelatihan Rusia.
Rusia membantah sedang mempersiapkan gelombang kedua mobilisasi. Putin mengatakan bulan lalu bahwa tidak ada gunanya untuk berbicara tentang panggilan baru.
Ia juga mengklaim bahwa hanya setengah dari yang sudah dimobilisasi telah dikirim ke Ukraina.
Peringatan Ukraina tentang mobilisasi militer baru datang ketika Rusia mengklaim telah mematuhi gencatan senjata sepihak pada Natal Ortodoks. Pertempuran tampaknya tetap berlanjut melintasi garis kontak di wilayah timur Donetsk.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait