Rusia Larang Penjualan Minyak ke Negara yang Jatuhkan Sanksi, Mulai Berlaku Awal Februari 2023

Benedict J. C. Pietersz
Menurut perusahaan data komoditas Kpler, Rusia telah mengekspor sekitar 2,5 juta barel minyak mentahnya setiap hari melalui laut pada Desember sejauh ini. Penjualan tersebut menurun 22% dari rata-rata selama 11 bulan pertama tahun ini. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Rusia melarang penjualan produk minyak dan minyaknya ke negara-negara yang memberlakukan batasan harga pada Selasa (27/12/2022). 

Sebuah dekrit yang ditandatangani oleh Vladimir Putin pada hari Selasa mengatakan larangan Rusia atas penjualan akan dimulai 1 Februari dan berlangsung hingga 1 Juli. 

Langkah ini adalah tanggapan terhadap kesepakatan AS dan sekutunya untuk melarang pengiriman, pembiayaan, atau asuransi minyak mentah Rusia yang dikirim lewat laut kecuali jika dijual seharga $60 per barel atau kurang. 

Melansir dari WSJ, menteri energi Rusia, Alexander Novak, juga mengumumkan bahwa Moskow dapat memangkas produksi minyak sebesar 500.000 hingga 700.000 barel per hari sebagai tanggapan atas batasan harga Barat. 

Kebijakan ini dapat berdampak besar jika bukan hanya negara-negara yang menjatuhkan sanksi yang menjadi sasaran. 

Namun pengiriman minyak Rusia ke negara-negara yang memberlakukan batas harga akan diperbolehkan atas izin khusus dari Vladimir Putin. Kementerian Energi Rusia ditugasi memantau penerapan aturan tersebut.

Banyak ekspor minyak mentah Rusia sekarang dijual dengan harga pasar jauh di bawah batas $60—terutama ke negara-negara termasuk India, China, dan Turki, yang belum setuju untuk bergabung dengan sanksi Barat.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network