DEPOK, iNews.id – MS, 52, oknum guru ngaji cabul membuat malu warga Depok. Guru ngaji yang seharusnya memberi teladan akhlak, justru mencabuli 10 murid perempuan di bawah umur. Dari data kependudukan, MS bukanlah warga Depok. Ia ber-KTP Kalimantan Selatan.
Kelakukan bejat MS, 52 tahun, oknum guru ngaji di Majlis Taklim Fisabilillah, Kampung Stangkle, Kelurahan Kemirimuka, Beji, Depok terekspos ke publik setelah ia tertangkap penyidik Satreskrim Polres Metro Depok, Minggu (12/12/2021).
MS mengajar di Majlis Taklim Fisabilillah sejak 2020. “Dia asal Jawa Timur dan ber-KTP Kalimantan Selatan,” kata Kasatreskrim Polrestro Depok AKBP Yogen Hero dalam keterangan kepada wartawan.
Di Depok, MS mengontrak sebuah rumah bersama istri keduanya. Sedangkan istri pertamanya masih di Kalimantan Selatan.
Dari pengakuan tersangka, tindakan asusila dilakukan baru dua bulan terakhir dengan korban berjumlah 10 murid perempuannya. “Namun kita akan kembangkan karena jumlah murid perempuan totalnya 70 orang,” beber Yogen Hero.
ada dua cara yang dilakukan MS untuk mencabuli muridnya. Pertama ia menggunakan pecut bambu saat mengajar murid-muridnya. Terkadang pecut bambu digunakan untuk menunjuk baris pelajaran di papan tulis. Namun di saat lain, pecut bambu disalahgunakan untuk membuka aurat murid-muridnya yang masih di bawah umur (10-15 tahun).
Cara kedua adalah dengan memanggil murid perempuannya ke ruang konsultasi. Di ruang tersebut, setelah memberikan nasihat basa-basi, MS meminta murid perempuan bawah umur untuk memegangi alat kemaluan sang guru cabul.
“Setelah selesai, muridnya diminta untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke siapapun. Muridnya diberi uang Rp10 ribu,” kata Yogen Hero.
Cara bejat MS, berlangsung berbulan-bulan tanpa diketahui. Ia setidaknya berhasil mengelebui 10 murid perempuan di bawah umur untuk dijadikan pelampian syahwat biadabnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait