JAKARTA, iNewsDepok.id – Bom bunuh diri kembali terjadi setelah beberapa tahun terakhir Indonesia aman. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol Boy Rafli Amar mengakui tak mudah membaca pemikiran pelaku terorisme.
Pelaku bom bunuh diri di Bandung adalah Agus Sujarno alias Agus Muslim. Ia pernah ditangkap karena bom panci di Cicendo tahun 2017. Agus Sujarno kemudian ditahan di LP Nusakambangan dan bebas tahun 2021.
Kepala BNPT Boy Rafli menyatakan ideologi terorisme yang berada dari alam pikiran pelaku teror tidak mudah untuk dibaca.
"Kesulitannya bahwa ideologi terorisme itu adalah dari alam pikiran. Kita tak bisa serta merta membaca alam pikiran, apalagi untuk 273 juta masyarakat Indonesia," cetus Boy Rafli.
Untuk itu Kepala BNPT RI menekankan pentingnya membangkitkan semangat kesadaran masyarakat terhadap pengaruh buruk ideologi berbasis kekerasan itu.
"Jangan mau diri kita dijadikan alat. Ini kehidupan yang dinamis. Kita tidak hidup di dalam ruang vakum. Kita hidup di ruang dinamis, banyak dipengaruhi dinamika, baik pengaruh baik dan pengaruh buruk. Tidak semua penetrasi yang datang dalam diri kita adalah kebaikan,” terangnya.
Boy Rafli mengingatkan ideologi radikal terorisme ini dapat menyasar siapa saja dan menjadikan siapa saja menjadi target.
"Ini adalah sebuah kehidupan nyata yang harus kita antisipasi bersama karena peristiwa ini bisa menyasar kemana saja, menjadikan siapa saja menjadi target, bisa siapa saja menjadi bagian dari pelaku," tambahnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait