Pencegahan Terorisme di 80 Ribu Desa, BNPT RI Kerja Sama dengan ABPEDNAS dan PPM

Mada Mahfud
Penandatangan kerja sama antara BNPT RI dan ABPEDNAS untuk penyebaran wawasan kebangsaan dalam penanggulangan terorisme. Foto: doc BNPT RI

JAKARTA, iNewsDepok.id  – Upaya BNPT RI untuk penanggulangan terorisme kini masuk ke desa-desa. Lewat kerja sama dengan ABPEDNAS, BNPT RI berharap penanggulangan terosime bisa dilakukan di 80 ribu desa di seluruh Indonesia.

Kesepakatan antara Badang Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) dilakukan Jumat (24/02/2023). Kesepakatan dicapai lewat penandatanganan (MoU) di kantor BNPT RI di Jakarta.

Selain dengan ABPEDNAS kerja sama juga dilakukan dengan Pemuda Panca Marga (PPM).

Kepala BNPT RI Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan ada lebih dari 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Dengan semua desa dilibatkan secara aktif, maka ruang gerak terorisme akan semakin kecil.

”Lebih dari 80.000 desa di seluruh Indonesia apabila menjadi bagian terdepan di dalam melakukan pencegahan maka tidak ada ruang gerak bagi paham radikal, intolelransi dan terorisme,” kata Boy Rafli.

Menurut Boy cara untuk penanggulangan terorimse antara lain dengan menyebarkan wawasan kebangsan. ABPEDNAS dengan lebih dari 80 ribu desa bisa menjadi lembaga yang menjangkau hingga tingkat desa untuk penyebaran wawasan kebangsaan.

”Kami terus mengajak setiap elemen bangsa untuk kita memperkokoh wawasan kebangsaan kita,” terangnya.

Boy menjelaskan wawasan kebangsaan berpusat pada 4 konsensus nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu penguatan nilai-nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya bangsa dan pembangunan kesejahteraan.

”Kerja sama dengan ABPEDNAS dan Pemuda Panca Marga akan semakin memperluas diseminasi wawasan kebangsaan dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme,” lanjut Boy Rafli.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ABPEDNAS, Indra Utama menuturkan bahwa aksi terorisme masih menjadi nasalah serius yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Dengan perkembangan teknologi informasi, seluruh pihak harus berperan dalam membentengi masuknya paham terorisme  ke desa desa.

"Edukasi kepada masyarakat di pedesaan tentang pencegahan terorisme di wilayah-wilayah pedesaan harus dilakukan secapat mungkin," jelas Indra. 

Indra menilai dari aspek akar budaya, pencegahan terorisme bisa dilakukan mengingat karakter bangsa Indonesia yang memiliki nilai toleransi tinggi. 

Sedangkan Ketua umum PPM, Berto Izaak Doko menyebutkan pihaknya siap bersinergi agar dapat berperan aktif memberikan pengaruh positif kepada seluruh masyarakat dalam mencegah penyebaran ideologi-ideologi menyimpang.

"Kami berupaya membentengi generasi muda bangsa Indonesia terhadap pengaruh pengaruh paham terorisme radikalisme dan intoleransi,” kata Berto.

Pemuda Panca Marga (PPM) lahir berdasarkan hasil keputusan Kongres IV 1978 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Anggotanya adalah para putra- putri dan keturunan veteran Indonesia.

Nama Pemuda Panca Marga diambil sesuai sumpah LVRI yaitu Panca Marga.
 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network