JAKARTA, iNewsDepok.id - Menteri Pertahanan Sergey Shoigu telah memerintahkan pasukan Rusia untuk mundur dari kota Kherson dan membangun garis pertahanan baru di sepanjang Sungai Dnieper. Menteri membuat keputusan pada Rabu (9/11/2022) waktu setempat menyusul laporan Jenderal Angkatan Darat Sergey Surovikin, komandan operasi militer negara itu di Ukraina.
Salah satu tujuan yang dinyatakan untuk langkah tersebut adalah untuk mengambil posisi yang lebih baik dan menyelamatkan nyawa tentara dan warga sipil. Melansir dari Russia Today, berikut adalah poin-poin kunci dari pidato televisi Surovikin kepada petinggi militer tentang perkembangan terbaru dalam konflik.
- Pasukan Kiev menargetkan warga sipil
Pasukan Ukraina telah melancarkan "serangan membabi buta" terhadap kota Kherson, khususnya mengenai sekolah dan rumah sakit, kata Surovikin dalam sambutannya pada Rabu (9/11/2022).
“Nyawa orang-orang dalam bahaya terus-menerus karena penembakan,” tegasnya.
Pusat bantuan kemanusiaan dan rute yang digunakan oleh warga sipil untuk relokasi melintasi Sungai Dnieper juga diserang, tambah sang jenderal.
- Alasan penarikan
Serangan rudal Ukraina yang berkelanjutan di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka yang terletak di dekat Kherson juga menimbulkan risiko serius bagi militer dan warga sipil di tepi kanan Dnieper, menurut Surovikin.
Bendungan itu telah rusak dalam serangan Ukraina, dan pukulan "menghancurkan" lainnya dapat menyebabkan "daerah yang luas" kebanjiran. Itu juga akan menyebabkan korban sipil besar-besaran dan membuat pasukan Rusia di daerah itu terputus dari pasukan lainnya, sang jenderal berpendapat sambil menyarankan penarikan.
Shoigu mengatakan dia "setuju" dengan argumen Surovikin dan memerintahkan pengelompokan kembali pasukan ke tepi kiri Dnieper.
- Pertahanan dan serangan balik yang berhasil
Pasukan Rusia sebelumnya berhasil menghalau kemajuan Ukraina baik di Wilayah Kherson maupun di Donbass, kata Surovikin.
Secara khusus, mereka berhasil menghentikan serangan dari kota Kupyansk, yang direbut oleh Kiev pada bulan September, ke Republik Rakyat Luhansk, katanya.
Jenderal mengatakan bahwa kemajuan serupa dicegah di daerah Krasny Liman yang sangat diperebutkan di Donbass. Di beberapa daerah, pasukan Rusia telah melancarkan serangan balasan, menurut Surovikin.
- Kerugian Rusia dan Ukraina
Pasukan Ukraina telah menderita kerugian besar dalam serangan mereka dalam beberapa bulan terakhir, menurut Surovikin.
Pasukan Kiev diperkirakan telah kehilangan lebih dari 12.000 tentara pada bulan Oktober saja, bersama dengan lebih dari 200 tank dan 800 kendaraan lapis baja lainnya, serta 18 pesawat tempur. Sang jenderal mengatakan bahwa kerugian Rusia “tujuh hingga delapan kali lebih rendah.”
Antara Agustus dan Oktober, serangan Ukraina di wilayah Kherson saja menelan korban lebih dari 9.500 orang di Kiev, kata Surovikin.
- Relokasi warga sipil dari Kherson
Pasukan Rusia telah membantu semua warga sipil yang bersedia meninggalkan kota Kherson untuk pindah ke tepi kiri Dnieper, kata sang jenderal.
Sebanyak 115.000 orang telah pindah ke luar kota dalam beberapa pekan terakhir, katanya kepada Shoigu.
“Kami telah melakukan segala kemungkinan untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Surovikin, menambahkan bahwa beberapa warga sipil telah pindah ke Krimea.
- Situasi di garis depan
Pasukan Rusia telah berhasil "menstabilkan" situasi di garis depan meskipun serangan Ukraina terus berlanjut, kata Surovikin.
Jenderal juga menyatakan bahwa mobilisasi parsial yang dilakukan di Rusia antara akhir September dan awal November memungkinkan pasukan Rusia untuk membangun cadangan dan sangat meningkatkan kemampuan tempur.
Pasukan yang akan ditarik keluar dari tepi kanan Dnieper juga dapat dikirim untuk mendukung operasi ofensif di bagian lain dari garis depan, tambahnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait