DEPOK, iNewsDepok.id - Kenali gejala awal diabetes melitus, yang dikenal juga dengan penyakit kencing manis sebagai langkah pencegahan sejak dini. Diabetes Melitus merupakan penyakit yang tidak menular (PTM).
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa). Glukosa ini merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia, tetapi pada penderita diabetes glukosa ini tidak dapat digunakan tubuh, seperti dikutip dari alodokter, pada Senin (12/9/2022).
Umumnya, orang baru memahami terkena diabetes ketika kondisinya tidak parah. Padahal, jika tidak terkontrol dan diobati sejak awal, penyakit diabetes ini bisa memicu komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, kebuttaan, dan gagal ginjal. Bahkan, bisa mengancam nyawa.
"Jika tidak diobati atau tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan masalah serius diantaranya dapat memicu penyakit jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, bahkan mengancam nyawa," demikian menurut keterangan resmi Kemenkes dalam instagramnya, dikutip Senin (12/9/2022).
Tubuh manusia secara aktif memproduksi hormon alami, melalui pankreas disebut insulin. Hormon insulin berfungsi untuk memecah gula dalam makanan yang dikonsumsi tubuh. Maka penurunan produksi atau pemanfaatan insulin itu menyebabkan diabetes.
Oleh karena itu, sebaiknya kenali gejala terkena diabetes berikut ini, baik gejala utama maupun gejala tambahan sebagai langkah pencegahan.
Gejala utama diabetes ada 3, yakni:
- Poliuri atau sering buang air kecil.
- Polifagla atau cepat lapar.
- Polidipsi atau cepat haus.
Sementara gejala tambahan penyakit diabetes ada 10, yaitu:
- Penurunan berat badan (BB) tanpa sebab.
- Alami kesemutan.
- Luka sulit sembuh.
- Gatal diare kewanitaan.
- Penglihatan kabur.
- Keputihan pada wanita.
- Cepat lelah.
- Muncul bisul yang hilang timbul.
- Mudah Mengantuk.
- Impotensi pada pria.
"Semakin cepat di tangani semakin besar pula penderita diabetes terhindar dari komplikasi serius pada organ tubuh lainnya seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, gangguan ginjal dan gangguan pada saraf terutama bagian kaki," demikian penjelasan Kemenkes.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait