DEPOK, iNewsDepok.id - Sebagai upaya penanggulangan dampak inflasi daerah dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Pemerintah Kota Depok akan memberikan bantalan sosial. Bantuan diberikan pada puluhan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) dari warga lansia, disabilitas, pekerja sosial, sopir angkot, dan ojek online.
“Ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan dampak inflasi daerah dan kenaikan BBM. Pemkot Depok juga direncanakan akan memberikan bantalan sosial kepada sebanyak 2.000 KPM,” kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, Jumat (9/9/2022).
Tiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 150. 000. Bantuan diberikan selama tiga bulan.
“Periode Oktober hingga Desember,” ujarnya.
Sasaran penerima bantalan sosial ini adalah mereka yang terdata. Misalnya warga miskin lansia, disabilitas dan PSKS. “PSKS yaitu tenaga/ relawan sosial di lapangan,” tambahnya.
Selain itu bantuan juga akan diberikan pada ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan pengemudi ojek online.
Jumlahnya masing-masing 2.000 KPM. “Untuk driver ojek online data diambil dari Grab dan Gojek,” tambahnya.
Penyaluran bantuan akan dilakukan melalui PT Pos.
Berdasarkan informasi dr PT POS, jumlah penerima bantuan sebanyak 85.191 KPM. “Data penerima diambil dari DTKS. Diberikan dari pusat,” katanya.
Imam merinci, bantuan yang akan disalurkan adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp 150.000 untuk dua bulan yaitu September dan Oktober. Kemudian juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 200.000.
“Total Rp 500.000,” ujarnya.
Berdasarkan arahan dari pemerintah pusat, tiap daerah juga menyediakan Dana Alokasi Umum (DAU) pada triwulan IV sebesar 2 persen. Dana tersebut digunakan untuk bantalan sosial. Pemkot Depok menyediakan DAU sebesar Rp 4 miliar untuk bantalan sosial.
“Depok menyediakan 2 persen sebesar Rp 4,9 miliar untuk menjada agar inflasi tetap rendah,” pungkasnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait