get app
inews
Aa Read Next : Xiaomi Resmi Luncurkan Band 9 Pro, Smartwatch yang Baterainya Kuat Sampai 21 Hari

3 Partai Pendukung Pemerintahan Jokowi Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu

Jum'at, 13 Mei 2022 | 13:05 WIB
header img
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily. Foto: Sindonews

JAKARTA, iNewsDepok.id - Tiga partai yang selama ini berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung pemerintahan Jokowi, membangun koalisi untuk menyongsong Pemilu 2024 dengan nama Koalisi Indonesia Bersatu.

Ketiganya adalah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Kesepakatan membangun koalisi tersebut terjadi setelah ketua umum ketiga partai itu bertemu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

"Dengan visi partai yang dimilikinya dan berbagai pengalaman politik, semuanya bersepakat untuk bersatu membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).

Ia menjelaskan, kata 'Bersatu' dalam nama koalisi tersebut merupakan gabungan simbol Golkar, PAN, dan PPP, yakni kata "ber" berasal dari pohon BERingin yang merupakan lambang Golkar. Sedang kata "sa" berasal dari SuryA atau Matahari yang merupakan lambang PAN, dan kata "Tu" berasal dari BaiTUllah atau Kakbah yang merupakan lambang PPP.

Ace bahkan menyebut, jika dibuat filosofinya, maka koalisi Golkar, PAN dan PPP merupakan sebuah harapan, dan koalisi yang berdiri kokoh, tumbuh kuat dan besar berkat sinar matahari, dan mendapatkan rida dari Allah SWT.

"Koalisi ini bersifat sangat inklusif, sehingga masih sangat terbuka untuk bekerja sama dengan parpol lain, karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," jelasnya.

Meski demikian Ace mengakui kalau komitmen Golkar, PAN dan PPP untuk berkoalisi merupakan langkah awal bagi terbangunnya koalisi bersama jelang Pemilu 2024, karena komitmen ini mengisyaratkan keseriusan ketiga partai itu untuk membangun platform, gagasan, serta ide yang akan disepakati bersama dalam perjuangan melanjutkan pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Ia mengakui kalau dua pagelaran Pilpres terakhir, yakni Pilpres 2014 dan 2019, menyisakan trauma yang mendalam, di mana terjadi pembelahan sosial serta polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun Pemilu sudah selesai.

 

"Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrim terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini. Pertengkaran yang tidak ada sumbangsih apa pun untuk kemajuan bangsa," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

 

Ace mengaku, dalam pertemuan Golkar, PAN, dan PPP juga terjalin kesepakatan bahwa situasi serupa tidak boleh terjadi di Pemilu 2024, karena pihaknya ingin Pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, rekam jejak, dan prestasi demi menjadikan Indonesia lebih makmur, kaya, dan maju di masa depan.

 

Kalaupun ada persaingan, maka hal itu harus berbentuk persaingan yang sehat yang usai setelah pemilu berakhir.

 

"Untuk itu kami namakan koalisi ini sebagai Koalisi Indonesia Bersatu. Karena kalau mau membangun, mau maju, mau makmur, tidak akan bisa diperoleh secara maksimal kalau kita tidak kembali bersatu," pungkasnya.

 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut