JAKARTA, iNewsDepok.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mencapai 5,01% secara tahunan (year on year/y-on-y). Angka ini naik 0,74% dibanding pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2021.
Meski demikian, jika dihitung secara kuartalan (quarter to quarter/q-to-q), pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 0,96%, karena pada kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 0,52%.
"Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 ini selain karena pulihnya ekonomi aktivitas masyarakat, faktor lain juga karena ada low base effect pada kuartal I-2021," ujar Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (9/5/2022).
Perang antara Rusia dan Ukraina turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tiga bulan awal tahun ini. Meningkatnya eskalasi perang juga turut mendorong kenaikan harga komoditas global, di tengah rantai pasok global yang sudah terkendala saat pandemi COVID-19.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5,01% (y-on-y), perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp4.513,0 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.818,6 triliun.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79%, sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,22%.
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 16,54%, dan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 50,54%.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 berada di kisaran 4,5% - 5,2% (y-on-y).
"Kami melihat seluruh indikator pada Maret 2022 ini, dan kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 tetap di 4,5% hingga 5,2% (y-on-y), dengan titik tengah 5,0% (y-on-y),” katanya saat konferensi pers secara daring,l pada 13 April 2022.
Editor : Rohman