DEPOK iNewsDepok.id - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disambut demonstrasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ketika tiba di kampus yang berlokasi di kawasan Depok, Jawa Barat, tersebut, Selasa (12/4/2022).
Luhut datang untuk menemui Rektora UI Ari Kuncoro di Balai Sidang UI, tetapi tidak diketahui agenda apa yang dibahas, karena selain pertemuan itu dilakukan secara mendadak, juga dilakukan secara tertutup.
Untuk mencapai lokasi pertemuan tertutup itu, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI tersebut, dan berjumlah puluhan orang, melakukan aksi jalan kaki dari Halte Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ke Balai Sidang.
Sambil berjalan, mereka berorasi sembari mengibar-ngibarkan bendera kuning.
"Pengibaran bendera kuning ini sebagai tanda matinya demokrasi di Indonesia," jelas Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo.
Saat tiba di Balai Sidang, para demonstran itu diadang aparat pengamanan UI yang tidak mengizinkan mereka masuk, tetapi mereka ngotot karena ingin bertemu Luhut dan menyampaikan aspirasinya.
Sayang, sikap ngotot para demonstran itu tak ada gunanya, karena mereka tetap tidak diperkenankan masuk. Alhasil, mereka pun bertahan di pekarangan sambil menggelar orasi secara bergantian.
Bayu secara terairat memperlihatkan kekhawatiran atas dampak pertemuan mendadak dan tertutup ini, karena menurut dia, Luhut adalah orang yang bermain dengan kekuasaan, dan tipikal orang yang sangat haus dengan kekuasaan.
Karena itu, kata dia BEM UI masuk barisan mahasiwa yang menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode, dan juga menolak penundaan Pemilu 2024, di mana di dalam kedua isu ini Luhut diduga menjadi otaknya.
"Hari ini, setelah pertemuan ini, akan kita lihat apakah ilmu pengetahuan menjadi alat pembebasan atau penindasan," katanya.
Luhut membantah
Usai pertemuan tertutup dengan Ari, Luhut menemui massa demonstran, dan membantah kalau dirinya menginginkan Jokowi menjadi presiden 3 periode.
"Saya mau tanya, siapa yang bilang saya minta supaya presiden 3 periode? Saya tanya siapa? Saya enggak pernah bilang itu," katanya
Pria asal Sumut itu mengaku kalau selama ini dia hanya menyampaikan soal banyaknya orang yang meminta Pemilu 2024 ditunda, bukan soal perpanjangan masa presiden 3 periode.
"Dengerin ya, jangan marah-marah, saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Tidak pernah. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu di tunda. Itu aja. Apa salah?" katanya.
Tapi mahasiswa tak langsung percaya. Mereka minta bukti kalau memang banyak yang meminta penundaan Pemilu.
"Silahkan, Pak, buka big datanya," tantang Bayu.
Namun, Luhut menolak dan mengatakan kalau dia punya hak untuk tidak melakukannya.
Seperti diketahui, saat diwawancarai Deddy Corbuzier, Luhut mengaku punya big data berisi percakapan 110 juta netizen yang membicarakan soal penundaan Pemilu 2024, dan dia mengklaim mayoritas netizen menginginkan penundaan itu.
CEO Drone Emprit Ismail Fahmi mempertanyakan data Luhut tersebut darimana, karena berdasarkan pantauan Drone Emprit, hanya ada 10.000 netizen yang membicarakan soal penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi menjadi 3 periode.
Kemudian, ketika banyak kalangan meminta Luhut membuka data tersebut, Luhut menolak, sehingga banyak yang yakin Luhut berdusta, sehingga frasa big data pun diplesetkan menjadi big dusta.
Sebelumnya, tiga Ketum Parpol mewacanakan hal yang sama, yakni penundaan Pemilu 2024, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, namun kemudian sebuah media mengungkap kalau apa yang diwacanakan ketiga politisi itu bersumber dari Luhut.
Editor : Rohman