get app
inews
Aa Text
Read Next : Usulan Luhut Soal Family Office, Dirjen AHU: Akan Susun Regulasinya

Mengerikan! Ini Analisis Amien Rais Jika Jokowi Jadi Presiden 3 Periode

Rabu, 06 April 2022 | 23:53 WIB
header img
Pendiri Partai Ummat Amien Rais mengulas tentang bahayanya jika Jokowi menjadi presiden 3 periode. Foto: tangkapan layar dari Amien Rais Official

DEPOK, iNewsDepok.id - Politisi senior yang juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Ummat, Amien Rais, punya analisis yang mengerikan jika Jokowi dapat menjadi presiden untuk periode yang ketiga.

"Kalau Jokowi-Luhut misalnya menang lagi, tiga periode diberikan kepada Jokowi, maka kebangkitan komunisme merupakan hal yang pasti," katanya seperti dikutip dari video berjudul "Bagian 2: Jika Duet Jokowi - Luhut Lenggang Kangkung Merubah Konstitusi, Maka ... #lawankezaliman" yang diunggah di akun YouTube Amien Rais Official, Rabu (6/4/2022).

Mantan ketua MPR itu memastikan bahwa jika Jokowi menjadi presiden untuk periode yang ketiga, maka komunisme akan diberi angin buritan, dan aba-aba dari Beijing akan dilaksanakan.

Ini, tegas Amien, bagi bangsa Indonesia, apalagi bagi umat Islam, sesuatu yang amat berbahaya karena jika rezim Jokowi pada periode ketiga menganut sistem semi semi komunis saja, dengan arahan-arahan Xi Jinping, presiden China yang juga petinggi Chinese Communist Party (CCP), maka kekuatan Islam dipreteli, dan kekuatan islamophobia akan lebih digencarkan lagi.

Amien meyakini hal itu berdasarkan beberapa fakta, yakni:

1. Maraknya penistaan terhadap agama Islam yang terkesan dibiarkan pemerintahan Jokowi

2. Perlakuan yang berbeda antara umat Islam dengan umat penganut agama lain ketika melakukan suatu kesalahan

3. Hilangnya madrasah dari RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

"Bisa saja (nanti) semua masjid dikasih "teropong politik", sehingga ada masjid yang legal, masjid yang semi legal, masjid yang harus ditutup dan lain-lain," katanya.

Amien bahkan mengatakan bahwa hilangnya madrasah dari RUU Sisdiknas merupakan upaya untuk menebang generasi Islam sejak dari akarnya, sehingga generasi Islam semakin jauh dari agamanya, dan kalau sudah jauh dari agamanya, maka generasi Islam bisa dimasuki dengan ideologi komunisme dan ideologi lainnya. 

Seperti diketahui, saat ini memang sedang ada upaya agar Jokowi tetap berkuasa menjadi presiden, sehingga selain ada upaya menduetkan Jokowi dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto agar Jokowi dapat menjadi presiden untuk periode yang ketiga, juga ada upaya untuk menunda Pemilu 2024 selama 2-3 tahun, sehingga Jokowi dapat tetap menjadi presiden hingga 2016 atau 2017.

Nama Luhut nyaring disebut-sebut setelah dia diketahui menjadi sumber wacana penundaan Pemilu yang disuarakan tiga Ketum Parpol, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Luhut juga diketahui merupakan ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kubu Surtawijaya yang mendukung Jokowi menjadi presiden 3 periode.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, Luhut merupakan salah satu sosok di balik kesuksesan Jokowi memenangkan Pilkada Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 serta Pilpres 2019. Tak mengherankan kalau Luhut seolah menjadi bayang-bayang Jokowi, sehingga bahkan ada yang menyebutnya sebagai The Real President, Perdana Menteri, bahkan Lord Luhut. 

Maka, tak terlalu mengherankan jika Amien yang telah puluhan tahun malang melintang di jagat perpolitikan Indonesia, menyebut Jokowi dan Luhut sebagai pasangan duet.

Bisa saja terealisasi

Amien memprediksi bahwa wacana Jokowi tiga periode bisa saja terealisasi jika duet Jokowi-Luhut dibiarkan melenggang kangkung untuk mengubah konstitusi, karena Jokowi-Luhut memiliki instrumen sebagai berikut:

1. Birokrasi

2. Aparat TNI dan Polri

3. ASN

4. Kelompok-kelompok sosial

5. Kekuatan uang

6. Operasi intelijen

"Kita harus waspadai dan cermati terus Karena waktu terakhir untuk Jokowi-Luhut adalah Oktober 2024, titik," katanya.

Amien bahkan meminta masyarakat agar jangan percaya kepada Jokowi, karena ketika Jokowi masih menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga memberi isyarat bahwa dia takkan nyapres, tetapi Jokowi maju di Pilpres 2024.

"Sekarang berpulang kepada rakyat Indonesia, terutama umat Islam Indonesia. Dalam beberapa tahun ini sudah jelas sekali arah ekonomi, politik, intelijen (pemerintahan Jokowi). Bahkan sosok Indonesia di luar negeri pun sudah kelihatan, sudah menjadi rahasia internasional bahwa kita (Indonesia, red) membungkuk di depan Beijing dan seolah-olah kita sudah menyerahkan masa depan kita kepada CCP," katanya.

Kepada TNI-Polri, Amien mengingatkan kalau setahu dirinya, dalam sejarah Indonesia modern, kesetiaan puncak atau kesetiaan akhir TNI-Polri adalah pada negara dan bangsa, bukan pada pemerintah yang sedang berkuasa. 

"Kalau pemerintah tidak melanggar konstitusi, bekerja untuk rakyat, perlu didukung oleh TNI-Polri, tapi begitu yang berkuasa mulai miring-miring dan tercerabut dari kepentingan bangsanya, kemudian membangun nepotisme, kemudian merasa top markotop kalau iatilah anak muda sekarang, dan menjadi pemimpin yang tidak ada gantinya, karena syndrom naraistik megalomania, akhirnya juga akan (menjadi) tragedi," katanya.

 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut