JAKARTA, iNewsDepok.id - Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat tengah membuat sistem peringatan dini untuk peluncuran rudal Korea Utara, ungkap seorang komandan tinggi James Dickinson. Hal ini diharapkan mempermudah peningkatan pengawasan tes senjata oleh Pyongyang.
Melalui webinar yang diadakan oleh Mitchell Institute for Aerospace Studies di Washington pada Selasa (29/11/2022), Dickinson menguraikan rencana layanan tersebut di Indo-Pasifik, di mana ia mendirikan unit komando komponen pertamanya minggu lalu.
“Kami sedang melihat bagaimana kami mengintegrasikan arsitektur sensor yang memberi kami peringatan sebanyak mungkin dalam hal segala jenis aktivitas rudal dari Korea Utara,” katanya, seperti dikutip dari Russia Today.
Ia menambahkan bahwa Washington akan berbagi informasi dengan mitra dan sekutu regional, serta mencari cara untuk "memasukkan sensor komersial" ke dalam sistem peringatan baru.
Unit operasional baru yang disebut Dickinson beroperasi di bawah INDOPACOM, yaitu komando Amerika yang bertanggung jawab atas Asia Timur dan anak benua India. Namun unit tersebut tampaknya sebagian besar terfokus pada China.
Menjelang pembuatannya, Kepala Operasi Luar Angkasa B. Chance Saltzman menegaskan pentingnya dukungan terhadap komponen layanan di INDOPACOM karena Beijing adalah “ancaman mondar-mandir” dan pesaing utama Amerika Serikat. Akan tetapi, dengan pernyataan terbaru dari Dickinson, Pyongyang juga tampaknya menjadi prioritas unit baru tersebut.
Keputusan untuk memperluas kehadiran Angkatan Luar Angkasa ke Asia datang di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Dipimpin oleh AS, latihan bersama baru-baru ini dengan Korea Selatan dan Jepang telah memicu serangkaian uji coba rudal pembalasan oleh Pyongyang, termasuk dua peluncuran ICBM.
Anggota parlemen AS juga melanjutkan kunjungan berkala ke Taiwan – membuat marah Beijing, yang melihat pulau itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya – sementara kapal perang Amerika telah transit di Selat Taiwan yang diperebutkan hampir setiap bulan tahun ini.
Editor : Mahfud