get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Stroke Mematikan Perlu Rajin Pantau AFib, Apa Itu?

Dibilang Jangan Telat! Dalam 4,5 Jam 2 Juta Sel Otak Pasien Stroke Musnah

Rabu, 19 November 2025 | 12:53 WIB
header img
World Stroke Day 2025. Penanganan pasien stroke harus dilakukan secepat kilat. Jika telat ditangani hingga 4,5 jam dari serangan, maka sebanyak 2 juta sel otak akan musnah. Foto: Ist

Untuk diketahui, senam stroke adalah salah satu bentuk latihan fisik yang dapat memiliki berbagai variasi, dengan prinsip menggerakkan setiap otot dan sendi, dari leher, lengan, punggung, perut, panggul, hingga lutut dan kaki. “Manfaat aktivitas fisik, bukan hanya senam stroke, antara lain menstimulasi kerja saraf dan otot, melancarkan aliran darah, hingga efek sistemik seperti pencegahan hipertensi, diabetes, obesitas, serangan jantung dan stroke,” ujar dr. Yuliana.

Beberapa variasi senam stroke juga dikembangkan bertujuan untuk melatih koordinasi tubuh yang merangsang atau menstimulasi otak. “Aktivitas fisik perlu rutin dilakukan untuk mencegah serangan stroke, baik serangan pertama ataupun serangan berulang,” lanjut dr. Yuliana.

Adapun prinsip aktivitas fisik dari rekomendasi American Heart Association/American Stroke Association (AHA/ASA 2024) untuk pencegahan stroke primer (sebelumnya tidak pernah mengalami stroke), mencakup aktivitas fisik intensitas sedang minimal 150 menit/minggu atau intensitas berat minimal 75 menit/minggu, dan hindari perilaku sedentari (kurang gerak).

Lebih lanjut dr. Yuliana menyampaikan, prinsip aktivitas fisik dari rekomendasi AHA/ASA 2021 untuk pencegahan stroke sekunder (pernah mengalami stroke sebelumnya) adalah sebagai berikut:

1. Bagi penyintas stroke yang dapat melakukan aktivitas fisik, aktivitas fisik aerobik intensitas sedang dapat dilakukan selama minimal 4 kali seminggu, 10 menit per sesi, atau aktivitas fisik aerobik intensitas berat selama minimal 2 kali seminggu, 20 menit per sesi.

2. Bagi yang tidak dapat melakukan aktivitas fisik, konsultasi tenaga kesehatan terkait untuk regimen aktivitas fisik di luar rehabilitasi rutin. 

3. Hindari perilaku sedentari dengan berdiri atau aktivitas fisik ringan selama 3 menit setiap 30 menit. 

Terkait kelompok yang menjadi target edukasi, mencakup masyarakat umum (khususnya anggota masyarakat dengan risiko tinggi stroke), keluarga atau pendamping pasien stroke, tenaga kesehatan, organisasi sosial dan pemuda.

“Tak hanya edukasi, di acara ini Perdosni juga melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah sewaktu, dan kolesterol total di ruang publik,” ujar dr. Yuliana.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut