Piye Kabare Penak Zamanku toh, Farabi Ketua Golkar Depok Kenang Jasa Soeharto
DEPOK, iNews Depok.id – Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto resmi bergelar pahlawan nasional. Menanggapi itu Ketua DPD Golkar Depok Farabi El Fouz A Rafiq menyebut frasa viral: piye kabare, penak zamanku toh.
Soeharto ditetapkan negara sebagai pahlawan nasional pada 10 November 2025 bersama 9 tokoh lainnya.
Dari 10 tokoh, penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional paling menyita pro kontra. Kalangan Golkar tentu saja pihak yang pro mengingat Soeharto adalah pendiri Golkar.
Golkar Depok mengungkapkan kebahagianya dengan menggelar syukuran sederhana. Syukuran berlangsung di Kantor DPD Golkar Depok, Rabu malam (12/11/2025).
Pengurus Golkar Depok hadir mulai dari Farabi A Rafiq, Ririn Farabi Arafiq, Tajudin Tabri, Dindin Saprudin, Juanah Sarmili, dan Nurdin Al Ardisoma.
Farabi menyebut penetapan gelar pahlawan nasional bagi Soeharto tak saja disambut kalangan Golkar tetapi juga sebagian besar rakyat Indonesia.
Meski tak secara langsung mengenal Soeharto yang merupakan pendiri Golkar, Farabi mengaku banyak meneliti kiprah Soeharto mulai zaman mempertahankan kemerdekaan hingga pencapaian pembangunan selama orde baru.
”Ada suatu kata-kata: piye kabare, penak zamanku toh, itu penghargaan dari rakyat akan jasa besar Pak Harto,” kata Farabi.
Ia mengaku pencapaian Soeharto dalam pembangunan Indonesia menjadi penyemangat kader Golkar saat ini dan ke depan.
”Pada masa Pak Harto itu harga pangan murah dan stabil. Keamanan terjaga, kerukunan umat beragama kuat,” ujar Farabi.
Sebagai partai pendukung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Golkar berharap pencapaian positif di era Soeharto bagi kesejahteraan rakyat akan terulang kembali.
”Semua politisi Golkar baik di pemerintahan maupun di legislatif akan fokus untuk mendukung program Presiden Prabowo guna kesejahteraan rakyat,” tegas putra pedangdut legendaris A Rafiq ini.
Terkait keberatan sebagian kalangan terhadap penetapan gelar pahlawan bagi Soeharto, Farabi menyebut semua orang berhak menyuarakan pendapatnya.
Namun Farabi menyatakan tidak ada manusia yang sempurna. ”Pak Harto ada juga kekurangannya, namanya manusia. Tetapi jangan pernah melupakan, Pak Harto jasanya sangat banyak,” tutur Farabi.
Editor : M Mahfud