get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Kanker Sedunia 2025: Fokus pada Deteksi Dini dan Hidup Sehat

Indonesia di Peringkat Atas Perokok: YKI & POI Gelar Kampanye Yang Ngerokok Kamu, Yang Sakit Serumah

Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:21 WIB
header img
Menuju Indonesia Bebas Asap Rokok: Kolaborasi YKI dan POI di Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) menggelorakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025 yang jatuh pada 31 Mei 2025 dengan komitmen kuat dalam menyosialisasikan bahaya penggunaan tembakau dan nikotin.

Melalui kampanye “Yang Ngerokok Kamu, Yang Sakit Serumah!”, kedua organisasi menekankan bahwa dampak merokok, termasuk vape, tidak hanya dirasakan oleh perokok tetapi juga orang-orang terdekatnya.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, menegaskan urgensi kampanye ini mengingat Indonesia masih berada di peringkat kelima sebagai negara dengan persentase perokok tertinggi di dunia, mencapai 38,7% (World Population Review, April 2025).


Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP. Foto: Ist

 

Selain itu, Ketua POI Pusat, Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD, KHOM menambahkan bahwa Hari Tanpa Tembakau Sedunia harus menjadi momen refleksi dan komitmen bersama. “Tembakau adalah ancaman nyata terhadap kesehatan, terutama sebagai faktor risiko utama berbagai jenis kanker. Setiap hisapan rokok adalah langkah menjauh dari hidup sehat, dan setiap tindakan untuk berhenti merokok adalah investasi bagi masa depan yang lebih baik,” ujar Dr. Cosphiadi.

Tembakau: Ancaman Nyata bagi Kesehatan dan Keluarga

Tembakau dan nikotin dikenal sebagai karsinogen yang berkontribusi terhadap kasus kanker paru, penyakit kardiovaskular, serta penyakit paru obstruktif kronik. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Mei 2024), jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta, dengan 7,4% di antaranya merupakan anak-anak dan remaja berusia 10–18 tahun.

“Kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa dampak tembakau tidak hanya mengenai perokok itu sendiri, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit serius bagi orang-orang di sekitarnya. Seperti yang kami sampaikan melalui kampanye tahun ini, ‘Yang Ngerokok Kamu, Yang Sakit Serumah!!, merokok bukan hanya kebiasaan individu tetapi juga risiko bagi orang terdekat,” ujar Prof. Aru Sudoyo.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut