get app
inews
Aa Text
Read Next : Laznas Dewan Dakwah Luncurkan Super App ZPlus, Apa Keunggulannya?*

Ini Risiko Penggunaan Scan Retina pada Aplikasi World App, Menurut Pakar AI UI

Kamis, 08 Mei 2025 | 16:39 WIB
header img
Pakar AI UI Ungkap Potensi Risiko Penggunaan Scan Retina pada Aplikasi World App

DEPOK, iNewsdepok.id – Di tengah antusiasme masyarakat terhadap aplikasi World App yang menawarkan hadiah uang dengan syarat pengguna melakukan scan retina mata untuk verifikasi identitas, sejumlah kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi data mulai mencuat. Penggunaan teknologi biometrik, khususnya retina mata, sebagai alat verifikasi identitas digital ternyata menyimpan potensi risiko yang tidak kecil.

Adila Alfa Krisnadhi, seorang pakar Kecerdasan Buatan (AI) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), mengingatkan publik akan bahaya yang mungkin muncul akibat pengumpulan data biometrik retina oleh pihak swasta. Menurutnya, retina mata adalah identitas unik yang melekat pada setiap individu dan sifatnya permanen. Berbeda dengan kata sandi atau data pribadi lainnya yang bisa diganti jika bocor, data retina tidak dapat diubah lagi.

“Data biometrik, terutama retina mata, merupakan identitas yang sangat personal dan tidak bisa diganti. Apabila data ini jatuh ke tangan yang salah, risiko kebocoran identitas sangat tinggi,”* jelas Adila.

Pakar AI tersebut juga menyoroti masalah kesadaran masyarakat terkait risiko penggunaan teknologi ini. Banyak pengguna, menurutnya, tidak sepenuhnya memahami konsekuensi jangka panjang dari menyerahkan data biometrik mereka. Dengan hanya menyetujui syarat dan ketentuan aplikasi, pengguna sebenarnya menyerahkan kepemilikan atas data pribadi yang sangat sensitif.

“Seringkali, pengguna hanya terpaku pada kemudahan akses aplikasi tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang. Ini bukan hanya soal bisa mengakses aplikasi atau mendapatkan uang, tetapi soal siapa yang akan memiliki data biometrik kita dan bagaimana data tersebut akan digunakan ke depannya,” tambah Adila.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi seperti World App yang mengumpulkan data retina mata. “Sebelum memutuskan untuk melakukan scan retina, penting bagi pengguna untuk melakukan tinjauan ulang mengenai manfaat dan risikonya. Ini adalah keputusan yang harus dipikirkan dengan matang,” tegasnya.

Sementara itu, meskipun World App mengklaim telah mengimplementasikan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi data penggunanya, potensi kebocoran data tetap menjadi ancaman yang nyata. Banyak aplikasi serupa yang juga menargetkan data biometrik sebagai cara untuk memverifikasi identitas, namun risikonya semakin besar seiring dengan meningkatnya kecanggihan teknologi peretasan.

Dengan semakin banyaknya aplikasi yang mengandalkan teknologi biometrik, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan waspada terhadap implikasi yang mungkin timbul. Dunia digital memang memudahkan kehidupan, namun keputusan yang diambil terkait penggunaan data pribadi, terutama yang bersifat permanen, harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. (ir)

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut