Digembok Warga yang Mengaku Ahli Waris, Gerbang SDN Utan Jaya Dibongkar Paksa Petugas

DEPOK, iNews Depok.id – Aksi dramatis terjadi di SDN Utan Jaya, Cipayung, Kota Depok, ketika petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri membongkar paksa gembok gerbang sekolah yang sebelumnya terkunci rapat. Gerbang yang dikunci dengan rantai dan dilas oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris lahan tersebut, akhirnya berhasil dibuka setelah tiga hari sekolah terpaksa ditutup.
Suasana riuh terjadi di lokasi saat para siswa yang telah lama menunggu akhirnya bisa kembali mengakses sekolah mereka. Anak-anak pun bersorak gembira, sementara para orang tua merasa lega karena proses belajar-mengajar bisa kembali berlangsung dengan normal.
Selama gerbang terkunci, para siswa hanya bisa mengikuti pelajaran dari rumah. Guru-guru memberikan tugas melalui pesan singkat dan aplikasi belajar daring. Namun, kekhawatiran orang tua semakin meningkat karena anak-anak mereka tertinggal dalam pembelajaran.
Sengketa ini dipicu oleh klaim ahli waris yang mengaku sebagai pemilik sah lahan tempat sekolah tersebut berdiri. Mereka menuntut ganti rugi dari pemerintah dan menutup gerbang sebagai bentuk protes karena belum mendapatkan hak kompensasi atas lahan yang digunakan oleh sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Depok, Hendra, menegaskan bahwa lahan sekolah tersebut merupakan aset resmi Pemkot Depok yang tercatat dalam dokumen administrasi pemerintah. "Pemerintah Kota Depok belum pernah melakukan transaksi atau membayar ganti rugi atas lahan tersebut karena persoalan kepemilikan masih belum sampai pada pembahasan ganti rugi," ujar Hendra.
Meski demikian, Pemkot Depok memastikan kegiatan belajar-mengajar di SDN Utan Jaya akan terus berjalan normal. Aparat keamanan juga akan tetap mengamankan lingkungan sekitar sekolah untuk mencegah gangguan serupa di masa depan.
Dengan pembukaan gerbang yang telah dilakukan, sekolah kini dapat kembali beroperasi seperti biasa, dan diharapkan tidak ada lagi kendala yang mengganggu proses pendidikan di masa mendatang.
Editor : M Mahfud