get app
inews
Aa Text
Read Next : 100 Tahun Miniatur Pemutus Sirkuit Listrik (MCB), ‘Pahlawan Tersembunyi’ Dibalik Transisi Energi

Sejuta Kisah Inspiratif dalam Peringatan 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer

Rabu, 22 Januari 2025 | 19:12 WIB
header img
Setahun penuh kegiatan memeringati 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer. Foto: Novi

JAKARTA, iNews Depok.id - Blora, kota kecil di ujung timur Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian dunia sastra Indonesia. Kota ini menjadi tuan rumah perayaan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, sastrawan legendaris yang karyanya telah menginspirasi jutaan pembaca di seluruh dunia. 

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, dari tanggal 6 hingga 8 Februari 2025, dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seni dan budaya, diskusi sastra, serta pameran karya-karya Pramoedya.

"Blora sangat mencintai kesenian dan kebudayaan," ujar Bupati Kabupaten Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. dalam kata sambutannya saat konferensi pers di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Januari 2025. "Kami ingin kota kami menjadi pusat penghormatan bagi sosok besar seperti Pramoedya Ananta Toer yang lahir di Blora pada tanggal 6 Februari 1925," kata Arief.

"Segenap jajaran pemerintah Kabupaten Blora dan segenap masyarakat Blora sangat antusias dengan kegiatan ini dan kami mengundang semua pecinta Pram maupun pecinta sastra dan pemikiran untuk datang ke Blora dan merayakan seorang anak Blora yang kiprahnya tidak hanya menggema di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional ini,” tambah Arief.

Ya, tahun 2025 menandai peringatan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 50 karya sastra yang diterjemahkan dalam 42 bahasa di seluruh dunia.

Sejak pertama kali terbit pada 1949, karya-karya Pramoedya Ananta Toer memperkaya khazanah kesusastraan Indonesia sebagai lambang harapan, perlawanan, dan keberanian menghadapi ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.


Bupati Kabupaten Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. Foto: Novi

 

Dalam rangka memeringati satu abad kelahiran, Pramoedya Ananta Toer Foundation bekerja sama dengan Komunitas Beranda Rakyat Garuda menyelenggarakan #SeAbadPram, gerakan pekerja kreatif lintas generasi yang menghidupkan dan menyebarluaskan pemikiran, semangat, dan nilai-nilai dalam karya-karya Pramoedya Ananta Toer kepada orang muda sepanjang tahun 2025.

Gerakan ini akan diluncurkan dalam festival di kota kelahiran Pramoedya, Blora, pada 6–8 Februari 2025, dengan sejumlah mata acara, mulai dari pemancangan nama jalan Pramoedya Ananta Toer; memorial lecture; diskusi; pameran cetak ulang buku-buku Pramoedya; screening film dan dokumenter; dramatic reading; memorial lecture; pementasan teater; diskusi; pemutaran film; pameran seni patung dan sketsa; lantas dipuncaki konser musik Anak Semua Bangsa yang menghadirkan sejumlah musisi nasional.

“Pramoedya adalah sosok penting yang patut dikenang dan ditimba pemikiran serta semangatnya. Dari karya dan kiprah Pram, kita bisa menimba banyak insight yang relevan untuk hari ini, bahkan untuk Indonesia ke depan. Itu sebabnya, perayaan #SeAbadPram ini merupakan langkah penting dan strategis,” ujar Hilmar Farid, Budayawan dan Sejarawan yang turut hadir pada konferensi pers.

Merayakan Pramoedya adalah juga merayakan seseorang dengan pelbagai sisi kehidupan dan kiprah. Dikenal luas sebagai sastrawan, Pramoedya juga adalah seorang pengarsip, sejarahwan, pemikir, jurnalis, pejuang bangsa, sekaligus juga orang yang mengalami ketidakadlian. Tidak heran, pelbagai pilah mulai dari akademisi, seniman, aktivis, pekerja kebudayaan, pekerja NGO, pemerintah, dan masih banyak kalangan lagi yang akan turut merayakan festival di Blora ini.

“Dari keluarga, kami mengajak semua saja, yang membaca Pram, terinspirasi dari Pram, mengenal Pram, tetapi juga mereka yang belum terlalu mengetahui Pram. Kami berharap warisan dari Pram ini bisa menjadi sesuatu yang dirayakan oleh semua masyarakat Indonesia dan para sahabat internasional,” ujar ⁠Astuti Ananta Toer adik dari Pram dan juga Pendiri Pramoedya Ananta Toer Foundation.

Hal senada disampaikan juga oleh Dolorosa Sinaga, seniman patung kenamaan Indonesia dan juga pengajar di Institut Kesenian Jakarta. “Sejak September 2024, kami sudah berkumpul untuk membicarakan perayaan Seabad Pramoedya ini. Ada aktivis, penulis, seniman, pekerja film, musisi, dan lain-lain yang terus bertemu dan berdiskusi untuk merayakan ini. Kami melihat ini bukan sekadar perayaan atau event, tetapi kami melihatnya sebagai gerakan,” demikian ujar Bu Dolo yang dikenal dengan karya-karya patungnya yang banyak bertemakan kemanusiaan dan perjuangan.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut