get app
inews
Aa Text
Read Next : MCU dan Pramdana Capital Luncurkan Program Pengembangan Kewirausahaan untuk Mahasiswa

Kasus Penganiayaan Brutal di Depok, Polisi Periksa 3 Saksi

Rabu, 22 Januari 2025 | 12:33 WIB
header img
Tangkapan layar video CCTV penganiayaan terhadap Untung Riyanto. (Foto: iNews Depok/Ist)

DEPOK, iNews Depok. id - Polisi sedang menyelidiki kasus penganiayaan berat yang menimpa seorang pengusaha sekaligus anggota organisasi masyarakat (ormas) di Kota Depok. Hingga saat ini, tiga saksi telah dimintai keterangan terkait insiden tersebut.

Selain memeriksa saksi, polisi juga mengumpulkan bukti dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian. Korban, yang diketahui bernama Untung Riyanto (47), mengaku sebagai anggota ormas.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Hendra Kurniawan, menyampaikan bahwa penyidik terus mengolah keterangan saksi-saksi dan memeriksa rekaman CCTV.

"Intinya masih dilakukan penyelidikan, untuk penyidik ya mengumpulkan bukti-bukti masih melakukan penyidikan," katanya kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

Menurut Hendra, tiga saksi yang diperiksa adalah rekan korban dan beberapa orang yang berada di lokasi kejadian. Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan.

"Intinya baru tiga saksi diperiksa, mungkin nanti bertambah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Untung Riyanto mengalami penganiayaan brutal di sebuah rumah makan di Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Rabu (15/1/2025) malam. Ia diserang oleh sekitar 15 hingga 20 orang dan menderita luka serius.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, Untung sedang beristirahat di lantai dua rumah makan. Tiba-tiba, kelompok pelaku mendobrak pintu kamar, menyeretnya ke lantai satu, lalu menganiaya korban dengan brutal.

“She××× dan CS tiba-tiba datang, dobrak pintu kamar saya, lalu menyeret saya keluar. Di bawah, saya diintimidasi dan diserang. Ada sekitar 15 sampai 20 orang,” ujar Untung, Sabtu (18/1/2025).

Rekaman CCTV menunjukkan para pelaku datang menggunakan dua mobil dan beberapa sepeda motor. Korban yang sedang sakit tidak mampu melawan, sehingga mengalami cedera serius, termasuk patah tulang pipi dan hidung.

“Pipi saya patah, hidung cedera. Bahkan makan pun sulit. Mereka memukul tanpa henti,” ungkapnya.

Untung menduga bahwa penganiayaan ini dilatarbelakangi konflik bisnis. Masalah tersebut berkaitan dengan sengketa pembayaran kerugian senilai Rp300 juta. Meskipun sempat diselesaikan pada 2023, konflik kembali muncul akibat pembayaran termin kedua yang belum tuntas.

“Saya sudah berusaha menyelesaikan dengan mencicil, tapi pihak mereka bersikap arogan,” jelasnya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut