get app
inews
Aa Text
Read Next : Mirae Asset Luncurkan MAIA, Asisten Trading Pintar yang Berbasis AI

Mirae Asset: 80 Saham Dividen Tinggi, Benteng Investasi di Tengah Badai Perang Dagang

Selasa, 14 Januari 2025 | 18:40 WIB
header img
Ki-ka: Jeongmin Lee (Head of Corporate Secretary PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia), Rully Arya Wisnubroto (Head of Research & Chief Economist Mirae Asset), dan Handiman Soetoyo (Head of Proprietary Investment Mirae Asset). Foto: Novi

Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di bursa berkontribusi sebanyak 68,6% dari total dividen yang disetorkan kepada kas negara. Secara sektoral, BUMN perbankan masih dominan dengan kontribusi 57,4%.

“Mengingat target penerimaan dividen BUMN 2025 yang masih meningkat yaitu Rp 90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” tutur Handiman.

Pada kesempatan yang sama, Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, menyatakan masih optimistis pasar modal Indonesia 2025 masih akan positif.

Prediksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 8.000 tahun ini juga masih diyakini Rully dapat terealisasi di tengah potensi perang dagang di era pemerintahan Donald Trump Jilid 2 di AS.

“Meskipun sekarang pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, kami masih optimis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dari dalam negeri, yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga,” kata Rully.

Untuk inflasi, tuturnya, Indonesia terus menunjukkan penurunan, didukung oleh stabilitas harga bahan makanan. Dia memperkirakan harga bahan makanan akan tetap stabil di tahun depan, selama tidak ada gangguan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi produksi pangan.

Dia menambahkan bahwa dengan stabilnya harga bahan makanan, serta pembatasan pemberlakuan efektif PPN 12% oleh pemerintah, khusus untuk barang dan jasa mewah akan menjadi faktor positif dalam menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia.

Untuk makroekonomi, Rully dan Tim Riset Mirae Asset memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5% dengan posisi suku bunga acuan 5,5% pada akhir tahun.

Menurut dia, dengan kondisi pasar yang masih berfluktuasi tajam dan antisipasi terhadap efek dari kebijakan Trump, Bank Indonesia kemungkinan baru akan menurunkan suku bunga pada semester II/2024. 

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor makroekonomi tersebut, pasar modal Indonesia tetap memiliki prospek yang positif pada 2025. Kondisi global yang penuh tantangan diharapkan dapat dihadapi dengan kebijakan yang tepat dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut