Budayawan: Indonesia Dibuat Jadi Model Kerajaan Jawa, Bukan Republik Tulen
Ritual ini disebut-sebut sebagai simbol penyatuan tanah dan air di seluruh Indonesia di lokasi pembangunan IKN Nusantara, sehingga dengan begitu diharapkan pembangunan IKN yang menelan anggaran Rp400 triliun lebih, dapat lancar dan terlaksana dengan baik.

Jokowi melempar bingkisan dari dalam mobil. Foto: Int
Yang fenomenal barangkali kebiasaan Jokowi memberikan bantuan atau bingkisan kepada rakyatnya dengan cara dilempar dari dalam mobil yang melaju.
Menurut pakar sosiopolitik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun kepada Tempo pada September 2021 lalu, memberi hadiah dengan cara dilempar ada dalam tradisi Jawa Pantura yang dikenal dengan nama surakan atau sering disebut pula saweran.
Dalam tradisi itu, penyelenggara hajatan biasanya akan melempar uang kertas atau koin sebagai simbol untuk membuang sial, tetapi Ubedilah menganggap aneh jika Presiden Jokowi melakukan surakan karena berarti dia mengakui sedang membuang sial.
Meski demikian Ubedilah juga mengatakan kalau sesuai sejarah sosiologis, apa yang dilakukan Jokowi sepertinya meniru pemimpin era kolonial Belanda yang sering melempar-lempar uang kepada rakyat jelata untuk mempertegas perbedaan kasta bahwa pemimpin tak setara dengan rakyat.
Simbol yang paling fenomenal juga muncul dari Kementerian Agama dengan logo Halal yang dirilisnya yang berbentuk gunungan wayang.
Meski mengklaim huruf-huruf Halal dalam logo itu berasal dari huruf arab Ha, Lam alif dan Lam, tetap susunannya yang dibuat dengan teknik kaligrafi sama sekali tidak terbaca "Halal", bahkan desainnya sangat nyata berbentuk Gunungan Wayang, sehingga banyak kalangan menganggap bahwa logo itu merupakan simbol Jawasentris dari Kemenag yang merupakan salah satu organ pemerintah.
Editor : Rohman