JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo menunjuk Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah periode 2007-2010 Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia dan wakilnya, Dhony Rahajoe yang disebut-sebut sebagai sosok yang berpengalaman mengelola kota buatan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (10/3/2022) sore ini.
Namun penunjukkan Bambang mendapat komentar miring dari tokoh NU Umar Syadat Hasibuan.
"Bambang Susantono yang jadi kepala IKN selalu dapat jabatan sejak zaman SBY sampai sekarang. Jago loby tapi gak tahu apa prestasinya," kata dia melalui akun Twitter pribadinya, @umarsyadat75.
Foto: tangkapan layar
Seperti diketahui, IKN merupakan satu dari sekian proyek kontroversial Presiden Jokowi yang ditentang banyak kalangan, karena selain dinilai tidak urgen, juga akan membebani APBN dan berpotensi merusak lingkungan di di mana lokasi IKN itu berada, yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara yang meliputi wilayahKecamatan Penajam dan Sepak, dan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa, dan Samboja, Kalimantan Timur. Apalagi karena luas area IKN tersebut mencapai 256.142 hektar yang sebagian besar di antaranya masih berupa hutan.
Namun meski ditentang, proyek ini akan tetap direalisasikan. Pelantikan Bambang sore ini merupakan bagian dari realisasi itu, meskipun tahap I pembangunan IKN bernama Nusantara tersebut baru akan dimulai tahun ini hingga 2024 mendatang.
Data yang dihimpun menyebutkan, Bambang merupakan pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi jebolan Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1987. Selepas kuliah, ia bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Pekerjaan Umum, dan pernah menduduki jabatan komisaris utama PT Garuda Indonesia Tbk.
Bambang kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas California dan meraih gelar MSCE di bidang teknik transportasi dan gelar doktor di bidang perencanaan infrastruktur.
Selain menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah periode 2007-2010, dia juga menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan, sekaligus Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Indonesia periode 2009-2014. Kedua jabatan ini ia duduki di era pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono,
Jauh sebelum menduduki kedua jabatan itu, pada 2004-2010, Bambang menjabat sebagai ketua umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Kiprah Bambang di bidang transportasi juga tampak pada beberapa pencapaiannya di tingkat internasional, karena ia pernah menjabat sebagai Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS), dan sampai sekarang masih menjadi anggota Board of Trustees di The South North Foundation di Johannesburg, Afrika Selatan, yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan.
Di sela kesibukannya, Bambang diketahui masih menyempatkan diri untuk mengajar dan membimbing tesis pada Program Pasca Sarjana Ilmu Teknik Universitas Indonesia. Ia juga sering melakukan penelitian di bidang transportasi, khususnya yang terkait lingkungan hidup dan kondisi sosial perkotaan. Ia juga dipercaya untuk menjabat sebagai Presiden Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia).
Berbagai gagasannya mengenai infrastruktur dan transportasi juga dituangkan dalam beberapa buku, di antaranya dalam buku berjudul "Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah" dan buku berjudul "1001 Wajah Transportasi Kita" yang berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus. Ia selalu menekankan pada pendekatan transportasi humanis.
Sementara itu, Dhony Rahajoe merupakan Managing Director of President Office of Sinar Mas Land. Dia pernah terlibat dalam proses perumusan pemindahan ibu kota.
Dhony menjadi perwakilan Sinarmas Land saat mendampingi perwakilan pemerintah dalam studi banding persiapan pembangunan IKN. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa pernah belajar tata kota di BSD City pada 7 Oktober 2021.
Kritik Umar Syadat terhadap Bambang direspon dengan keras oleh pemilik akun Twitter @HendroP20724940.
"Cari bio datanya... Jangan asal komen.. Jago loby gimana wong DIA jabat sebagai vice president adb 2 periode sampai sekarang di filipine... terus ditunjuk presiden... dia bukan orang partai... Silakan dicek medsosnya aktif semua... maaf kalau ada salah...," kata pemilik akun itu.
Editor : Rohman