get app
inews
Aa Text
Read Next : Perkuat Pendidikan Pertanian, Kementan Evaluasi dan Dorong Keberlanjutan Program PHLN

Akademisi Universitas Mataram Sebut UPLAND Serius Garap Teknologi UPPO-Biogas

Rabu, 20 November 2024 | 15:23 WIB
header img
Program UPPO-Biogas. (Foto: dok. Kementan)

JAKARTA, iNews Depok.id - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program UPLAND Project dinilai sangat serius dalam menggarap program Unit Pengolah Pupuk Organik atau UPPO-Biogas. Keseriusan itu dapat dilihat langsung saat UPLAND Project memberikan pelatihan lengkap, pendampingan intens hingga kualitas pada fasilitas yang diberikan kepada petani

Hal itu disampaikan oleh Dosen di Universitas Mataram (Unram) I Gusti Lanang Media. Dia menyebut, langkah-langkah yang dilakukan tim UPLAND Project dalam mengembangkan pertanian merupakan langkah tepat dalam pengembangan pertanian Indonesia. 

"Teman-teman di UPLAND Project ini sudah sangat serius dalam mengurus program UPPO-Biogas ini baik dalam pembinaan maupun penyediaan fasilitas," kata I Gusti Lanang, dosen Ilmu Sumber Daya Peternakan, seperti dikutip Rabu (20/11/2024).

Dia menilai UPPO-Biogas merupakan salah teknologi yang cukup lama dikenal, namun sampai saat ini masih belum berkembang secara optimal. Padahal, jika ditekuni dengan baik instalasi biogas dapat membantu petani mengembangkan usaha pertanian salah satunya pertanian organik. 

Dia menilai langkah memberikan pelatihan dan fasilitas kepada pertanian tidak hanya bermanfaat dalam waktu dekat. Memberikan pelatihan bantuan dapat langsung bermanfaat selama-lamanya jika pertanian dikembangkan.

"Program pertanian itu tidak hanya untuk 1-2 tahun maupun tiga tahun tapi selama-lamanya. Jadi pengalaman dan pengetahuan dari program UPLAND ini nantinya bisa dilanjutkan, diteruskan bahkan dikembangkan. Dikembangkan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk petani lain. Seharusnya begitu," jelasnya. 

Namun, untuk mencapai perkembangan pertanian yang diharapkan tersebut perlu semangat dan komitmen para petani. Dia menilai dua elemen itu perlu saling berkesinambungan dan terus tertanam pada setiap petani yang menerima bantuan UPLAND.

"Di sini lah dibutuhkan selain semangat juga komitmen. Kalau sudah bisa tapi ga ada komitmen ya pasti tidak akan berkembang lah," pungkasnya. 

Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Hermanto mengatakan, program UPLAND merupakan sistem pertanian yang terpadu saling terintegrasi satu sama lain yang ramah terhadap lingkungan. Salah satu contohnya sistem UPPO-Biogas merupakan bentuk nyata pertanian terpadu yang ramah terhadap lingkungan. 

"Pertanian yang dibangun secara terpadu dalam kegiatan hulu sampai hilir dengan menggunakan inovasi teknologi yang tepat guna," kata Hermanto.

Dalam UPPO Biogas menghasilkan pupuk organik yang diharapkan dapat mengurangi pupuk kimia. Sehingga pertanian yang dibangun dalam konpsep pertanian UPLAND Project berbasis ekologi dan ramah lingkungan.
 
Program yang efisien mencapai tiga target sekaligus produksi pupuk organik, mengolah gas metana menjadi biogas pengganti gas berbasis fosil, dan ketiga peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.

"Sehingga melihatnya tidak per kegiatan tapi satu kesatuan program dan kegiatan harus terus kita lanjutkan ke depan. Sehingga menjadi satu ekosistem yang betul-betul dari hulu hingga hilir dan tentu bisa memberikan kontribusi untuk kita baik untuk produksi pertanian kita maupun kesejahteraan petani yang menjadi fokus UPLAND," pungkasnya.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut