Keberhasilan implementasi kebijakan dan teknologi memerlukan dukungan yang kuat dari sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan. SDM yang terampil dan kelembagaan yang tangguh menjadi unsur utama untuk memastikan bahwa kebijakan dan inovasi dapat diimplementasikan secara efektif. Oleh karena itu, konferensi ini juga akan merumuskan strategi pengembangan SDM yang mampu mendukung implementasi kebijakan dan teknologi dalam jangka panjang.
Untuk mendukung upaya keberlanjutan, diperlukan basis keuangan yang kuat dan berkelanjutan. Keuangan berkelanjutan akan memastikan bahwa upaya perlindungan lingkungan dan investasi berkelanjutan dapat terus berjalan tanpa hambatan. Konferensi ini berkomitmen untuk menemukan solusi finansial yang mendukung keberlanjutan jangka panjang, dengan memobilisasi sumber daya finansial yang memadai serta memastikan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel.
Salah satu poin penting dari konferensi ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan regulasi dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, sementara sektor swasta bertanggung jawab untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Di sisi lain, masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam upaya pelestarian lingkungan melalui edukasi dan peningkatan kesadaran.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta lingkungan investasi yang kondusif untuk proyek-proyek hijau. Perusahaan yang berinvestasi pada proyek ramah lingkungan, seperti infrastruktur hijau, energi terbarukan, dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, akan merasa lebih percaya diri karena adanya dukungan dari regulasi yang kuat dan pasar yang responsif.
Kolaborasi diperlukan dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, dengan fokus pada peran lingkungan sebagai fondasi investasi berkelanjutan. Foto: Novi
Kebijakan lingkungan yang efektif akan menjadi panduan bagi pelaksanaan langkah-langkah konkret lainnya dalam proses pembangunan. Hal ini mencakup penerapan standar lingkungan dalam setiap proyek pembangunan, pemantauan kualitas lingkungan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan. Dengan adanya kebijakan yang jelas dan tegas, setiap pelaku pembangunan akan memiliki arahan yang tepat dalam menjalankan aktivitasnya sehingga tidak merusak ekosistem dan sumber daya alam.
Konferensi ini juga membahas bagaimana kebijakan tersebut dapat mengintegrasikan berbagai kepentingan, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan, sehingga tercipta keseimbangan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang. Dengan pendekatan ini, diharapkan pemulihan ekosistem yang terdegradasi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan sosial dapat tercapai, membuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, konferensi ini mengadopsi pendekatan pentahelix, yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, sektor bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Dengan sinergi antara kebijakan, investasi, teknologi, SDM, keberlanjutan finansial, serta kolaborasi pentahelix, konferensi ini berupaya menjawab tantangan dalam mencapai visi “Indonesia Emas 2045.” Diharapkan, melalui forum ini, akan tercipta roadmap yang jelas dan terukur untuk memajukan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.
Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat global. Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 akan menjadi pijakan awal untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus menginspirasi langkah-langkah serupa di seluruh dunia. Dengan komitmen dan kolaborasi semua pihak, Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045.”
Editor : M Mahfud