get app
inews
Aa Read Next : Festival Pengendalian Lingkungan 2024: Upaya Mengatasi Pencemaran dan Memulihkan Lingkungan

Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024, Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 18 September 2024 | 20:00 WIB
header img
Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024, akselerasi menuju Indonesia Emas 2045. Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id - Investasi hijau adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Konferensi Tata Lingkungan 2024 menjadi wadah untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan.

Bertempat di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta pada Rabu, 18 September 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 Bertajuk "Better Environment for Sustainable Investments Toward", Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045.

Indonesia saat ini berada di ambang transformasi besar dalam perjalanan menuju visi “Indonesia Emas 2045,” sebuah tujuan yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Upaya ini membutuhkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan berbagai aspek keberlanjutan dalam setiap langkah pembangunan. 

Sebagai bagian dari usaha ini, Konferensi Tata Lingkungan Indonesia Tahun 2024 diselenggarakan untuk menjadi forum strategis dalam merumuskan kebijakan, inovasi, dan kolaborasi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, dengan fokus pada peran lingkungan sebagai fondasi investasi berkelanjutan.


Dra. Laksmi Widyajayanti, M.Sc - Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan. Foto: Ist

 

Dalam kesempatan ini, Dra. Laksmi Widyajayanti, M.Sc - Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan, mengatakan, kebijakan lingkungan merupakan fondasi pertama yang harus diperkuat. "Tanpa kebijakan yang efektif dan berkelanjutan, segala upaya dalam pengelolaan lingkungan dan investasi hijau tidak akan optimal. Kebijakan ini akan menjadi panduan bagi setiap langkah pembangunan agar mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat," ujar Laksmi. "Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 hadir untuk memastikan bahwa kebijakan lingkungan dapat menjadi titik awal yang krusial dalam perjalanan menuju 'Indonesia Emas 2045'," tandas Laksmi.

Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 berfokus pada perumusan kebijakan yang akan memastikan bahwa setiap langkah pembangunan diambil dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat. Konferensi ini menekankan pentingnya investasi hijau dan ekonomi berkelanjutan sebagai respons terhadap kebijakan lingkungan yang kokoh. Investasi yang berorientasi pada keberlanjutan bukan hanya tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang kuat tanpa mengorbankan kualitas lingkungan.


Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S. Hut, M.P selaku Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PTKL). Foto: Ist

 

Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S. Hut, M.P selaku Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PTKL) dalam sambutannya mengatakan, “Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 merupakan wadah bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil, untuk berdiskusi dan merumuskan solusi konkret guna menghadapi tantangan keberlanjutan. Dalam konferensi ini, sinergi antara sektor publik dan swasta akan didorong untuk mengembangkan dan memperluas investasi hijau yang berdampak positif bagi lingkungan dan ekonomi nasional. Dengan mengutamakan investasi pada proyek-proyek yang ramah lingkungan, Indonesia dapat memperkuat daya saing ekonomi sekaligus menjaga ekosistem alamnya. Untuk mewujudkan investasi hijau, diperlukan dukungan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan serta pemulihan lingkungan hidup. Teknologi dan inovasi menjadi katalis yang mampu mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang pembangunan. Melalui pemanfaatan teknologi terbaru, Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam, mempercepat pemulihan ekosistem yang rusak, serta mengurangi emisi karbon. Forum ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi antarberbagai sektor, membentuk kebijakan yang inklusif dan komprehensif, serta menciptakan sinergi dalam pelaksanaan kebijakan lingkungan. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang mendorong praktik pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.” 

Konferensi ini juga akan mengeksplorasi dan mengoptimalkan peran teknologi hijau dalam memberikan solusi praktis untuk mempercepat pemulihan ekosistem dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Teknologi menjadi salah satu elemen penting dalam memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat terwujud secara efektif dan efisien.

Keberhasilan implementasi kebijakan dan teknologi memerlukan dukungan yang kuat dari sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan. SDM yang terampil dan kelembagaan yang tangguh menjadi unsur utama untuk memastikan bahwa kebijakan dan inovasi dapat diimplementasikan secara efektif. Oleh karena itu, konferensi ini juga akan merumuskan strategi pengembangan SDM yang mampu mendukung implementasi kebijakan dan teknologi dalam jangka panjang.

Untuk mendukung upaya keberlanjutan, diperlukan basis keuangan yang kuat dan berkelanjutan. Keuangan berkelanjutan akan memastikan bahwa upaya perlindungan lingkungan dan investasi berkelanjutan dapat terus berjalan tanpa hambatan. Konferensi ini berkomitmen untuk menemukan solusi finansial yang mendukung keberlanjutan jangka panjang, dengan memobilisasi sumber daya finansial yang memadai serta memastikan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel.

Salah satu poin penting dari konferensi ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan regulasi dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, sementara sektor swasta bertanggung jawab untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Di sisi lain, masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam upaya pelestarian lingkungan melalui edukasi dan peningkatan kesadaran.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta lingkungan investasi yang kondusif untuk proyek-proyek hijau. Perusahaan yang berinvestasi pada proyek ramah lingkungan, seperti infrastruktur hijau, energi terbarukan, dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, akan merasa lebih percaya diri karena adanya dukungan dari regulasi yang kuat dan pasar yang responsif.


Kolaborasi diperlukan dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, dengan fokus pada peran lingkungan sebagai fondasi investasi berkelanjutan. Foto: Novi

 

Kebijakan lingkungan yang efektif akan menjadi panduan bagi pelaksanaan langkah-langkah konkret lainnya dalam proses pembangunan. Hal ini mencakup penerapan standar lingkungan dalam setiap proyek pembangunan, pemantauan kualitas lingkungan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan. Dengan adanya kebijakan yang jelas dan tegas, setiap pelaku pembangunan akan memiliki arahan yang tepat dalam menjalankan aktivitasnya sehingga tidak merusak ekosistem dan sumber daya alam.

Konferensi ini juga membahas bagaimana kebijakan tersebut dapat mengintegrasikan berbagai kepentingan, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan, sehingga tercipta keseimbangan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang. Dengan pendekatan ini, diharapkan pemulihan ekosistem yang terdegradasi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan sosial dapat tercapai, membuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, konferensi ini mengadopsi pendekatan pentahelix, yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, sektor bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Dengan sinergi antara kebijakan, investasi, teknologi, SDM, keberlanjutan finansial, serta kolaborasi pentahelix, konferensi ini berupaya menjawab tantangan dalam mencapai visi “Indonesia Emas 2045.” Diharapkan, melalui forum ini, akan tercipta roadmap yang jelas dan terukur untuk memajukan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.

Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat global. Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 akan menjadi pijakan awal untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus menginspirasi langkah-langkah serupa di seluruh dunia. Dengan komitmen dan kolaborasi semua pihak, Konferensi Tata Lingkungan Indonesia 2024 menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045.”

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut