DEPOK, iNews.id - Pengusaha minyak dan gas nasional Arifin Panigoro tutup usia. Konglomerat asal Gorontalo ini sukes membangun kerajaan bisnisnya di bidang minyak dan gas.
Arifin Panigoro meninggal dunia di usia 76 tahun. Ia wafat di Rochester Minneapolis, Amerika Serikat (AS), Senin 28 Februari 2022 pukul 03.29 WIB.
Arifin Panigoro adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia berada di urutan ke-47 orang terkaya Indonesia versi Forbes.
Pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini memiliki kekayaan sebesar USD550 juta atau setara Rp7,86 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Hijrah dari Gorontalo ke Bandung
Arifin Panigoro adalah salah satu dari 11 bersaudara putra Jusuf Panigoro. Ayahnya hijrah dari Gorontalo ke Bandung.
Di kota kembang ini, Jusuf Panigoro berdagang kopiah. Usaha sang ayah berkembang ke bisnis lain seperti agen penjualan barang elektronik.
Lahir dari keluarga pedagang, Arifin Panigoro pun terasah. Setelah lulus Teknik Elektro ITB tahun 1973, Arifin Panigoro memulai usahanya dengan menjadi kontraktor instalasi listrik. Ia menawarkan jasanya dari pintu ke pintu.
Kesempatan di Era Oil Boom
Tujuh tahun kemudian, tepatnya tahun 1980, Arifin Panigoro mendirikan Medco. Ia tak ingin ketinggalan dengan ikut berkiprah di bidang minyak seiring era oil boom Indonesia di tahun 1980.
Arifin mengajak sejumlah temannya sesama alumni ITB untuk membangun perusahaan minyak kecil-kecilan.
Beruntung saat itu pemerintah gencar melakukan pembinaan terhadap pengusaha migas lokal. Arifin dan teman-temannya mendapat restu dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas kala itu, Wijarso untuk mengembangkan Medco.
Medco memulai usaha pengeboran minyaknya pada tahun 1981 yang modalnya antara lain berasal dari bantuan pemerintah.
Mereka sempat menjadi perusahaan mitra Bawden Drilling, perusahaan pengeboran asal Kanada. Namun, kerja sama itu tak lama.
Tak memiliki anjungan minyak alias rig untuk melakukan pengeboran, Arifin dan rekan-rekannya sempat kelabakan melanjutkan bisnisnya.
Akhirnya, dengan modal terbatas mereka nekat mencari dan membeli sebuah rig ke Amerika. Bermodal satu rig tersebut bisnis Medco pun pelan-pelan berkembang. Memenangi tender demi tender, Medco memantapkan posisinya di kancah migas nasional.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.
Dengan pembelian itu, perusahaan minyak tertua di Indonesia milik asing itu sepenuhnya dimiliki oleh Medco. Kini, Medco Energi tercatat sebagai salah satu perusahaan migas nasional terbesar.
Mengutip publikasi perusahaan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 lalu, Medco tercatat berhasil mencetak laba bersih senilai USD56,12 juta atau sekitar Rp804 miliar.
Editor : Mahfud